DENPASAR, BALPOST.com – Pemprov Bali melalui satgas penanggulangan COVID-19 mengakui atas kelangkaan sejumlah alat perlindungan diri untuk menangkal virus COVID -19. Hal ini masih terus menjadi upaya tim, mencari kebutuhan – kebutuhan APD yang keberadaannya memang langka.
“Tim masih terus mencari kebutuhan dan alat – alat yang diperlukan, ” kata Dewa Made Indra, Ketua Satgas Penanggulangan COVID -19.
Terkait dengan itu, persoalan adanya himbauan dan permintaan donatur mengatasi kesulitan dari rumah sakit Sanglah, Sekda Provinsi Bali ini mengatakan sudah langsung ke Direktur RS Sanglah untuk mencabut surat itu. RSUP Sanglah agar mengajukan ke Pemprop Bali, dan Gubernur sudah bersedia bantu masalah itu.
Bahkan, Pemprov tidak mempermasalahkan soal anggaran. Hanya saja barang yang dicari tidak ada. Untuk anggaran, APBD Pemprop Bali memang tidak ada menganggarkan khusus untuk persoalan COVID 19.
Karena COVID 19 ini bukan program Pemprov Bali. Namun dalam APBD Pemprov Bali, ada penganggaran dana tak terduga sebesar Rp 15 miliar. Dana tersebut bisa digunakan untuk kegiatan Penanggulangan bencana.
Bilamana kurang, pemprov juga bisa melakukan penjadwalan kembali anggaran untuk melakukan penambahan dana darurat sesuai kebutuhan. “Jika perlu, pembatalan program pemerintah akan dilakukan untuk melakukan penanggulangan,” jelasnya.
Terkait sumbangan itu, RSUP Sanglah dalam surat nomor KN.02.06/IV.2.2.1/10665/2020 sudah menginformasikan bahwa sejak Jumat (20/3) dan seterusnya tidak lagi menerima sumbangan dari pihak manapun berupa uang, mengingat semua kebutuhan dalam menanganai kasus COVID-19 di RSUP Sanglah Denpasar ditanggung Pemerintah Provinsi Bali. (Agung Dharmada/Balipost)