TABANAN, BALIPOST.com – Adanya himbauan untuk tidak mengarak ogoh-ogoh saat Pengerupukan disambut positif kalangan milineal. Mereka pun memahami situasi yang berkembang dan terjadi saat ini.
Bahkan mereka melakukan kegiatan luar biasa dan patut ditiru, yakni mengganti prosesi pengarakan ogoh ogoh dengan melakukan disinfeksi di seluruh rumah warga, sebagai upaya mendukung gerakan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Seperti yang dilakukan STT Putra Pusaka, Banjar dinas Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kerambitan, Selasa (24/3). Dari pantauan di lapangan, puluhan yowana ini satu persatu menyisir tiap rumah warga dan melakukan penyemprotan desinfektan.
Tidak hanya rumah, sejumlah kendaraan yang ada pun juga disemprot. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak pukul 07.00 WITA.
Tidak hanya penyemprotan disinfektan, pihak desa dinas pun juga memberikan cairan disinfektan gratis di balai banjar setempat.
Salah seorang anggota STT, Dewa Pradana mengatakan, kegiatan yang dilakukan kali ini untuk bisa mendukung program pemerintah di tengah wabah penyebaran COVID-19. Bahkan ia bersama anggota STT lainnya berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara mandiri di tiap daerah, agar bisa cepat menangani virus Corona. “Disinfektan disediakan oleh pihak desa, kami sifatnya ikut membantu untuk kegiatan penyemprotan ke rumah rumah,” terangnya.
Terkait pengarakan ogoh-ogoh, dikatakan Dewa Pradana, sesuai hasil rapat belum lama ini, memang ditunda hingga kondisi kembali stabil. “Sekarang ogoh-ogoh sementara disimpan dulu,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kelian Dinas Kutuh Kelod, I Made Artawan mengatakan, tahun ini untuk pengarakan ogoh-ogoh memang ditiadakan. Diganti dengan kegiatan penyemprotan disinfektan mengandeng para yowana setempat. “Kami sediakan 20 liter disinfektan dari swadaya desa,”ucapnya. (Puspawati/balipost)