DENPASAR, BALIPOST.com – PLN mencatat penurunan beban puncak 100-an MW akibat penyebaran COVID-19. Belakangan ini, beban puncak menjadi 860 MW pada malam hari dan 850 MW pada siang hari.
Sebelum wabah ini, beban puncak listrik di Bali mencapai 980 MW pada malam hari dan 962 MW pada siang hari.
Serangkaian pelaksanaan Nyepi, GM PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, Senin (23/3), memastikan suplai listrik masyarakat tetap terjaga. Terutama pasokan ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Sementara untuk tetap menjaga pelayanan ke masyarakat, PLN mengimbau agar semaksimal mungkin memanfaatkan kontak center 123, baik terkait keluhan maupun sambungan baru. “Kurangi datang ke loket kami untuk menjaga anda tidak tertular dan kami tidak tertular. Karena kita tidak tahu siapa saat ini yang menjadi carrier. Jadi kita sama-sama berharap pada pelanggan untuk memaksimalkan kontak center 123, facebook dan twitter,” ujarnya.
Pelayanan pencatatan meteran ke rumah pelanggan, disebutnya, juga tetap dilakukan. Namun jika masyarakat tidak ingin petugas PLN masuk ke rumah, ia menyarankan agar menulis angka stand meter kemudian tempel di pagar atau pintu depan rumah.
“Sehingga petugas kami cukup memfoto tulisan yang masyarakat tempel di pagar, sehingga petugas kami tidak masuk ke rumah pelanggan. Walaupun secara dini kami juga melakukan proteksi, perlindungan seluruh petugas kami yaitu harus menggunakan masker, mereka juga dibekali hand sanitizer,” bebernya.
Bahkan ia pun mempersiapkan rencana dalam kondisi darurat petugas PLN tidak bisa mencatat meteran, dengan terpaksa angka penggunaan disamakan dengan bulan sebelumnya. “Sehingga jika bulan berikutnya petugas kami sudah bisa mencatat, kami akan koreksi jika ada kelebihan. Jadi itu jalan keluar terakhir yang bisa kami lakukan,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)