Ilustrasi. (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah keresahan terhadap penyebaran COVID-19, masyarakat juga harus waspada terhadap Demam berdarah (DB). Apalagi awal tahun ini sudah ada ratusan warga di kawasan seni ini yang positif DB, dengan satu orang tercatat meninggal dunia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sepanjang Januari 2020 tercatat ada 132 warga positif DB, jumlah yang sama juga terjadi pada Februari 2020. Dalam dua bulan pertama di 2020 saja sudah ada 264 warga yang positif DB.

Sementara untuk Maret 2020 Dinas Kesehatan Gianyar masih melakukan rekapitulasi data. “Maret belum kita dapat, akhir bulan baru disampaikan dari masing-masing puskesmas untuk selanjutnya kita rekap,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, A.A. Anom Sukawama dikonfirmasi.

Baca juga:  Tekan Penyebaran COVID-19, Bank Beri Fasilitas Ekstra untuk Nasabah

Tidak hanya itu, petugas pun sudah mendata satu orang korban meninggal positif DB. Pasien yang dirawat pada salah satu rumah sakit swasta ini meninggal bukan hanya karena DB, tetapi ada banyak penyakit penyertaan. ” Itu karena banyak penyakit penyertaan, ditambah terkena DB akhirnya meninggal. Baru satu saja di awal Maret karena DB, ” katanya.

Disinggung terkait adanya warga lain yang meninggal akibat DB, sampai saat ini pihaknya baru menerima satu laporan saja. Pihaknya pun mengimbau agar bila ada korban positif DB hingga meninggal untuk segera dilaporkan, agar bisa dilakukan penanganan. “Kalau ada warganya yang meninggal disampaikan, agar ada petugas kita terjun, karena setiap yang meninggal itu harus kita buatkan laporan ada kronologis kenapa sampai meninggal,” jelasnya.

Baca juga:  Pelanggar PSBB DKI Jakarta Terancam Dikenai Sanksi, Ini Jenisnya

Agung Sukamawa juga mengakui untuk awal tahun ini sudah terjadi lonjakan pasien DB, bila dibandingkan pada awal 2019 lalu. “Dibandingkan tahun lalu tahun ini lebih tinggi, jadi terjadi lonjakan,” Katanya.

Dijelaskan lonjakan ini terjadi salah satunya karena tingginya kepadatan jentik nyamuk. Dijabarkan angka bebas jentik nyamuk di Kabupaten Gianyar mencapai 80 persen, itu bararti yang ada jentik nyamuk mencapai 20 persen. “Sedangkan angka toleransi jentik nyamuk seharusnya hanya 5 persen, berarti harus ada angka bebas jentik 95 persen, kalau bebas jentik kurang dari 95 persen artinya sudah mulai padat. Bisa disimpulkan kepadatan jentik di Gianyar masih tinggi,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Gibran dan Jan Ethes Ikuti Kirab Nyepi di Solo
BAGIKAN