DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Jumat (27/3), mengaku sudah mendapatkan informasi soal warga Tuakilang yang disebut-sebut positif COVID-19. Warga yang bekerja di Buleleng itu dikatakan sempat pulang kampung ke Tabanan karena ada upacara ngaben.
Ia pun angkat bicara soal ini. “Kawan kita itu adalah perawat yang menangani pasien di RS, ya. Tetapi untuk menyatakan positif, tunggu dulu hasil lab-nya,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (27/3).
Untuk menyatakan seseorang itu positif, lanjut Dewa Indra, maka harus menunggu hasil lab. Hasil rapid test pun belum boleh dipakai untuk menyatakan positif.
Rapid test hanya untuk menyatakan negatif. “Kalau ada indikasi maka harus uji lab,” tegasnya.
Menurut Dewa Indra, perawat tersebut kini sudah dalam pantauan Satgas dan sekarang sudah dirawat di RS Buleleng. Sedangkan untuk hasilnya masih menunggu uji lab.
Pihaknya menyesalkan karena sebelumnya ada rekaman suara diduga Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika, yang menyebut seorang warga di Tuakilang, Tabanan dinyatakan positif COVID-19.
“Kalau itu dikatakan oleh pejabat sudah menyatakan itu positif, maka saya sangat menyesalkan pernyataan pejabat itu. Koq masih ada pejabat yang belum mengetahui prosedur untuk menyatakan positif. Saya sangat menyesalkan dalam konteks itu. Tapi mudah-mudahan tidak benar, mudah-mudahan itu salah kutip atau salah ucap,” katanya.
Sebelumnya, sebuah rekaman suara diduga Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika beredar Kamis (26/3). Dalam rekaman suara itu disebutkan ada seorang warga di Tuakilang, Tabanan dinyatakan positif COVID-19.
Dalam rekaman suara yang beredar, warga yang positif COVID-19 itu memiliki riwayat bekerja di rumah sakit. Sebelumnya yang bersangkutan sudah ada gejala mengarah COVID-19 dan telah diambil sampel swab-nya.
Namun, dalam rekaman yang diduga merupakan briefing untuk para Kabid dan petugas yang memonitor di lapangan itu, disebutkan yang bersangkutan pulang ke kampungnya sebelum Nyepi lantaran ada kegiatan upacara Ngaben. “Hasil laboratorium baru diketahui Kamis kemarin dan dinyatakan positif,” demikian sekelumit rekaman yang diduga suara Kadiskes Tabanan itu. (Rindra Devita/balipost)