Kompol Gatra. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengamanan objek vital mendapat perhatian khusus dari Polresta Denpasar. Terutama di pintu masuk seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Terminal Ubung.

Kenapa bandara? “Karena kita tahu di sana tempat orang datang dan keluar khususnya wisatawan. Atensi kami adalah orang yang datang, kalau yang keluar justru difasilitasi untuk dipercepat. Sedangkan untuk yang masuk, kami bekerja sama dengan Satgas COVID-19 benar-benar melakukan filterisasi,” kata Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol Nyoman Gatra, Sabtu (28/3).

Bukannya curiga dan sebagainya, Kompol Gatra menegaskan, namun kesempatan dan situasi seperti ini harus demikian. Di Pelabuhan Benoa, pihaknya mengintruksikan kepada personel Polsek Kawasan Laut Benoa agar melaksanakan pengawasan maksimal. Pasalnya Pelabuhan Benoa merupakan pintu lewat laut satu-satunya di Denpasar. Selain itu pergerakan orang dan barang masih terjadi di sana. “Dengan sinergitas selama ini dibangun, astungkara semua bisa tertangani. Tidak ada hal-hal menonjol. Sekali lagi kami atensi sekali terhadap objek vital yang ada di wilayah Poltesta. Ini momentun untuk filterisasi orang masuk Bali,” ujarnya.

Baca juga:  15 Bulan Dilanda Pandemi, Kumulatif Warga Terpapar COVID-19 di Bali Tembus 51 Ribu

Mantan Wakapolsek Kuta ini menyampaikan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kabag Ops Polres Jembrana agar melakukan filterisasi terhadap warga masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk. Kalau ada orang tidak jelas kepentingannya, lebih baik disuruh kembali ke kampungnya. “Tapi kalau jelas tujuannya, misalnya angkut sembako, alat medis dan petugas keamanan, baru dibolehkan. Sekarang kesempatan melakukan filter lebih ketat. Bukan berarti antipendatang, tapi kondisi seperti sekarang wajib melakukan filter secara maksimal,” tandasnya.

Baca juga:  Ditunggu!! Langkah Berani Isolasi Bali

Untuk kantor konsulat dan bank karena diterapkan kerja di rumah, Polresta menerapkan patroli sambang. Saat bertemu satpam, anggota patroli mengingatkan agar pengamanan jangan sampai kendor.

Pasalnya dalam situasi seperti ini semua bisa terjadi, khususnya bidang keamanan. “Keamanan ini kalau terganggu akan terpengaruh semuanya. Sejak merebaknya virus Corona sampai sekarang, gangguan kamtibmas jauh menurun. Ini berdasarkan fakta dan data, lakalantas dan kriminalitas nol. Sekali lagi terima kasih, tapi bagi kami ini momentum melakukan perbaikan,” tandasnya.

Baca juga:  Indonesia Catatkan Kematian Terbanyak di Juli Ini, Lampaui 30 Ribuan Jiwa

Terkait arus mudik saat hari raya Idul Fitri, mantan Kasatlantas Polres Karangasem ini mengungkapkan, mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah mengimbau supaya warganya tidak mudik. “Bila perlu tidak diadakan karena akan berpengaruh dengan keluarga di kampung dan yang bersangkutan. Kami pun setuju. Di Bali kalau ada imbauan seperti itu, kami sangat dukung. Karena virus ini lewat manusia penyebarannya, jadi dikurangi gerakannya. Tetap di rumah, kecuali petugas,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN