Bupati Gianyar I Made Mahayastra. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bupati Gianyar, I Made Mahayastra memberikan perhatian ke tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Dari insentif hingga penyediaan kamar hotel dilakukan.

Anggaran yang disiapkan mencapai miliaran rupiah sebagai insentif untuk tenaga medis dan para medis, yang menangani pasien COVID-19. Nilai uang insentif ini pun bervariatif mulai dari belasan juta rupiah hingga jutaan rupiah. “Dokter spesialis perbulan 15 juta, dokter 7,5 juta, perawat 5 juta, tenaga pendukung cleaning servis yang masuk ruang isolasi hingga sopir ambulan itu Rp 2,5 juta, ” beber Bupati Gianyar I Made Mahayastra Sabtu (28/3).

Baca juga:  Ditolak Masyarakat, Pembangunan Pabrik Limbah Medis Perlu Disosialisasikan Lagi

Khusus untuk tenaga medis dan para medis, Bupati Gianyar juga sudah melakukan MOU dengan Hotel Gianyar yang berlokasi tepat di belakang kantor Bupati Gianyar itu. Dikatakannya, dokter spesialis, dokter, perawat hingga tenaga penunjang diberikan menginap gratis selama 3 bulan di hotel beralamat di Jalan Manik Gianyar tersebut.

Bahkan sudah disiapkan puluhan kamar di hotel tersebut. “Dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang, diberikan gratis selama 3 bulan ini, kita sudah MOU. Hari ini sudah boleh masuk, sehingga bagi yang bertugas menangani COVID takut keluarganya tertular, bisa megisolasikan diri secara mandiri atas kesadarannya,” katanya.

Baca juga:  Bali Dikhawatirkan Jadi Episentrum COVID-19 Tahap Dua

Mempersiapkan seluruh kebijakan tersebut, Bupati Gianyar mengaku sudah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah. Anggaran itu diambil dari dana tidak terduga hingga pergeseran sejumlah pos. “Untuk insentif ini saja sebulannya Rp 1,3 miliar. Tiga bulan itu sudah hampir 4 miliar. Belum lagi pengadaan bilik hingga disinfektan, termasuk yang akan datang dan pasti kita keluarkan barangnya, sudah itu di atas Rp 7 miliar,” tegasnya.

Pemkab Gianyar menyiapkan ruang isolasi untuk warga Gianyar yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), khususnya yang baru datang dari luar negeri. Tempat isolasi itu mengambil lokasi di UPTD Lab Perkebunan di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh. “Kita juga sudah kordinasi dengan Gubernur, Lab Perkebunan yang baru dibangun itu kita pakai karantina bagi mereka yang datang dari luar dan sudah lolos di provinsi, kita pakai tempat karantina berlokasi di Bedulu,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Didominasi 4 Kabupaten/kota, Termuda Usia 5 Tahun

Dikatakan pada bangunan yang baru rampung tersebut, terdapat belasan kamar ukuran besar. Kamar tersebut cukup untuk isolasi satu keluarga. “Itu bisa satu keluarga, kalau memang mandiri satu kamar satu orang,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN