Sejumlah peti mati diletakkan di sebuah gereja di Serina, dekat Bergamo, Italia. (BP/AFP)

PARIS, BALIPOST.com – Jumlah kematian karena kasus COVID-19 di dunia telah melewati 30.000 pada Sabtu (28/3). Jumlah ini merupakan laporan resmi negara-negara yang terjangkit berdasarkan data yang diperoleh AFP dari sumber resmi.

Hampir dua pertiga dari 30.003 kematian itu terjadi di Eropa. Setidaknya sebanyak 640.770 kasus dilaporkan di 183 negara dan teritori sejak epidemi ini pertama kali muncul di Tiongkok pada Desember 2019. Dari jumlah kasus itu, sekitar 130,600 pasien dinyatakan sembuh.

Berdasarkan data yang dikumpulkan AFP, Jumat (27/3) malam waktu setempat, tercatat ada penambahan 3.417 kasus kematian baru. Sementara itu ada 68.734 kasus positif COVID-19 yang baru di seluruh dunia.

Baca juga:  Perawatan Ini, Masih Jadi Pilihan Perbaiki Kontur dan Kualitas Kulit Wajah

Negara-negara yang melaporkan kematian terbanyak dalam 24 jam terakhir itu adalah Italia dengan jumlah 889, Spanyol 832 orang, dan Amerika Serikat 453 kasus.

Italia yang melaporkan kasus kematian pertamanya pada Februari, kini melaporkan 10.023 kematian. Jumlah kasus terinfeksi COVID-19 mencapai 92.472 orang dengan 12.384 dilaporkan sembuh.

Sama seperti Italia, Spanyol juga mengalami jumlah kematian yang melampaui Tiongkok. Dilaporkan kasus kematian di Spanyol mencapai 5.690 orang. Kasus terinfeksi mencapai 72.248.

Tiongkok, dengan mengecualikan Hong Kong dan Macau, mendeklarasikan kematian akibat COVID-19 sebanyak 3.295. Jumlah kasus positif 81.394 dan yang sembuh 74.971 pasien. Negara ini melaporkan sebanyak 54 kasus baru dan 3 kematian pada Jumat.

Baca juga:  Ini, 10 Makanan yang Rentan Sebabkan Keracunan

Negara yang juga paling parah terkena wabah ini adalah Iran. Jumlah kematiannya mencapai 2.517 kasus, 35.408 pasien positif. Sementara itu, Prancis mengalami 2.314 kematian dan 37.575 kasus positif.

Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak positif COVID-19. Dilaporkan virus ini sudah menjangkiti 115.547 orang. Jumlah kematian mencapai 1.891 orang. Selain jumlah terbanyak di dunia, AS juga disebut sebagai negara yang tingkat penularannya paling cepat.

Baca juga:  Bupati Artha Imbau Tak Ada Pengarakan Ogoh-ogoh,  Obyek Wisata Ditutup

Pada Jumat lalu, Sri Lanka, Qatar, Jordan, Brunei Darussalam, dan Togo melaporkan kasus kematian pertamanya.

Dilihat dari kawasan, Eropa sudah melaporkan 351.877 kasus dan 21.334 kematian. Sementara Asia melaporkan 103.943 kasus dengan 3.742 kematian. Kawasan Timur Tengah sebanyak 43.414 kasus dan 2.592 korban jiwa.

Di Amerika Serikat dan Canada dilaporkan total kasus 120.981 dan 1.950 kematian. Sedangkan di Amerika Latin dan Karibia melaporkan 12.315 kasus dengan 242 korban jiwa. Afrika mencatatkan 4,103 kasus dengan 128 kematian, dan 4.145 kasus di Oceania dengan 15 kematian. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN