RS Nyitdah. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Meski tidak ada penambahan jumlah pasien positif maupun PDP COVID-19, namun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Tabanan terus meningkat. Mengantisipasi ruang isolasi di BRSUD Tabanan tidak mencukupi untuk penanganan pasien, Pemkab Tabanan menyiapkan RS Nyitdah, Kecamatan Kediri, sebagai alternatif.

Nantinya RS ini akan dijadikan tempat perawatan PDP maupun yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus. Bahkan berbagai persiapan telah dilakukan dengan harapan awal bulan April 2020 sudah bisa digunakan.

Baca juga:  Dari Belasan Lumba-lumba Terdampar hingga Tiga Zona Orange Catatkan Belasan Kasus COVID-19

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, dengan disiapkannya RS Nyitdah, diharapkan penanganan untuk pasien COVID-19 bisa dikhususkan. Untuk bisa dijadikan sebagai RS penanganan COVID-19, lanjut dia, saat ini sedang dipersiapkan segala sesuatunya. Baik itu peralatan maupun sumber daya manusia.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk RS Nyitdah ini, jumlah tempat tidur yang disiapkan sebanyak 100 bed. Dalam waktu dekat, RS ini sudah bisa digunakan. “Dilakukan pergeseran anggaran untuk penyiapan Rumah Sakit Nyitdah di Kecamatan Kediri sebagai rumah sakit alternatif penanganan COVID-19,” terangnya.

Baca juga:  Kasus Rabies di Jembrana Bertambah

Sementara itu, laporan harian Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabanan I Gede Susila, pada Minggu (29/3), menyebutkan, jumlah ODP kembali mengalami peningkatan sebanyak 68 orang. Dari sebelumnya 457 orang menjadi 525 orang.

Penambahan ODP terjadi di lima kecamatan yakni di Penebel yang sebelumnya 52 orang kini menjadi 55 orang, Pupuan dari 22 orang jadi 79 orang, Baturiti dari 28 orang kini jadi 30 orang, Selemadeg Barat dari 75 orang jadi 76 orang, dan Marga dari 19 orang menjadi 25 orang. Seluruh ODP ini kini sudah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  WNA Tewas Tertelungkup di Lantai Kamar Kos
BAGIKAN