Anggota DPRD Klungkung Wayan Misna menyebarkan masker secara gratis kepada warga Nusa Penida. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sembako mulai langka di Kepulauan Nusa Penida, karena pengepul enggan mengakses sembako dari Klungkung Daratan. Situasi ini disampaikan legislator PDI-P dari Nusa Penida, Wayan Misna, saat rapat menyikapi dampak dan antisipasi Covid-19 di Gedung DPRD Klungkung, Senin (30/3) siang.

Menurutnya, situasi di Nusa Penida sempat mencekam, khususnya Nusa Gede, lantaran minimnya informasi perihal virus Corona. Sejumlah tokoh kemudian memberikan pemahaman bagaimana bersikap dan cara antisipasinya.

Baca juga:  DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna Terkait Raperda Penyeratan Modal Daerah

Kelangkaan sembako mulai dirasakan setelah Nyepi yang berlanjut dengan karantina wilayah selama sehari saat Ngembak Gni. Sejak saat itu, mayoritas warga memilih mengikuti imbauan pemerintah untuk menetap di rumah. Akibatnya, masyarakat yang biasanya menjadi pengempul sembako dan mencari ke Klungkung Daratan, urung melakukan rutinitas seperti biasa. “Sekarang sembako langka. Nusa Penida benar-benar sepi,” tegasnya.

Dalam rapat di Ruang Sabha Mandala DPRD Klungkung itu, Misna mendorong pemerintah daerah lebih gencar mengedukasi masyarakat Nusa Penida hingga ke desa-desa, sehingga  warga semakin bisa keluar dari ketakutan dan melakukan upaya-upaya pencegahan lebih efektif. Sementara OPD terkait diminta turun tangan mendorong upaya pendistribusian sembako lebih gencar khususnya ke Nusa Gede.

Baca juga:  PPDB Kuartal IV-2021 Didorong Lima Sektor Lapangan Usaha

Sementara di Desa Lembongan, akses sembako masih lancar. Bendesa Adat Lembongan, Made Sukadana, mengatakan saat ini yang paling terasa dampaknya adalah lalu lintas wisatawan mancanegara yang sangat jauh berkurang. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN