Suasana di TPI Pengambengan belakangan ramai dengan hasil tangkapan ikan. Kondisi corona saat ini berdampak pada nelayan lobster dimana harganya jauh turun meskipun standar ekspor. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sepinya pariwisata di Bali akibat virus Corona berdampak pula pada penjualan lobster. Harga jual Lobster kelas ekspor yang biasanya mengikuti nilai tukar dolar, kini turun hingga separuhnya.

Selain itu, permintaan juga tidak seperti sebelum wabah COVID-19. “Bukan saja permintaan turun, harga pun juga sangat terdampak. Sementara nelayan mengharapkan harganya sama ke pengepul,” ujar salah seorang pengusaha Lobster, H. Adrimin, Rabu (1/4).

Baca juga:  Ditarget, Usaha Penggilingan Padi di Selemadeg Beroperasi Pertengahan Desember

Permintaan jauh menurun dibanding kondisi normal dan hal tersebut wajar lantaran banyak hotel ataupun tempat usaha yang mengurangi operasional bahkan tutup karena dampak virus Corona. Selain itu, penjualan untuk ekspor juga menurun diakibatkan beberapa negara tujuan lockdown.

Yang paling miris, harga jual lobster size ekspor juga ikut terdampak dan saat ini tengah anjlok. Para nelayan terpaksa menjual hasil tangkapan mereka dengan harga rendah. “Harga tidak seperti biasanya, meskipun waktu ini ada aturan batasan size. Sekarang anjlok jauh,” ujar Apik, salah seorang nelayan di Jembrana.

Baca juga:  DFSK Gelar Test Drive DFSK Glory 560 di Bali

Beberapa nelayan lobster kini memilih menangkap ikan kocing dan layur yang belakangan sedang melimpah. Selain pasarannya jelas, mereka juga bisa menangkap dalam jumlah lebih banyak. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN