Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Gede Putu Winastra. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Klungkung disebut sudah mengarah ke positif. Pasalnya, dalam dua kali rapid test dan tes swab lokal, PDP ini sudah positif. Cuma, saat ini hasil tes lab dari pusat belum keluar.

Menurut Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Klungkung, Gede Putu Winastra, Rabu (1/4), pasien yang mengarah positif itu memiliki riwayat ke LN. Ia merupakan pekerja migran Indonesia (PMI).

Baca juga:  Kasus Bertambah di Bawah 5.000, Prokes Harus Tetap Dilakukan Secara Disiplin

Winastra menegaskan, soal data rekapitulasi pemerintah daerah, yang sempat mencantumkan ada satu pasien positif COVID-19, Selasa (31/3) malam, sudah diklarifikasi. Namun, bahwa belum ada pasien yang berstatus positif COVID-19 di Klungkung.

Winastra, kembali menegaskan bahwa untuk sampai pada hasil positif, harus menunggu hasil swab pusat. “Setelah hasil swab nasional turun, nanti baru bisa dipastikan dia positif atau bukan. Jadi, kami saat ini mengatakannya ‘mengarah’ ke positif. Karena baru rapid test dan swab lokal,” tegas Winastra.

Baca juga:  Mobil Terbalik Juga Terjadi di Nusa Penida, Tabrak Teras dan 2 Motor

Sementara dua PDP lainnya, lanjutnya, yakni dari Bendul, kata Winastra adalah mahasiswa yang punya riwayat perjalanan dari Bogor. Sedangkan, pasien dari Selisihan itu punya riwayat diduga tertular dari anaknya yang bekerja di Bandara Ngurah Rai. “Pasien dari Selisihan ini gejala awalnya Pneumonia. Kami belum mendata dengan siapa saja pasien dari Selisihan dan Bendul itu melakukan kontak, karena hasil rapid tes sementara menunjukkan negatif,” katanya.

Baca juga:  Selama Pandemi Covid-19, Kasus Pembunuhan Meningkat

Sebagai langkah cepat, selain fokus dalam penanganan PDP, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga langsung melakukan rapid tes bagi puluhan orang yang berstatus ODP dan ratusan orang yang dianalisa karena memiliki riwayat bepergian.

Rapid test dipusatkan di GOR Swecapura Gelgel. Ini sebagai langkah pencegahan awal, agar semua orang ini bisa diberikan penanganan sejak awal, agar tidak menimbulkan dampak lebih parah. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN