SINGARAJA, BALIPOST.com – Sekitar 300 orang anak-anak yang menempuh pendidikan di sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur dipulangkan ke Buleleng Rabu (1/4). Ratusan anak-anak dan orang dewasa itu menyabar di Kecamatan Gerokgak, Seririt, Banjar, Buleleng, dan Kecamatan Sukasada.

Menyusul penyebaran wabah COVID-19, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan “screening” sesuai dengan protap yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat. Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Sekkab Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberi data update perkembangan kasus COVID-19 mengatakan, pemulangan ratusan siswa pondok pesantren tersebut telah diketahui oleh tim gugus tugas.

Baca juga:  Villa WN Inggris di Tangguwisia Kebakaran

Dari penelusuran, para santri tersebut dijadwalkan tiba di Buleleng dengan angkutan bus pariwisata itu mulai tanggal Rabu (1/4) hingga Jumat (3/4). Dari laporan gugus tugas di kecamatan dan desa/ kelurahan bersama Polisi dan TNI sudah ada anak pondok pesantren yang tiba di Buleleng.

Mereka itu adalah siswa yang berasal dari Buleleng, namun mengikuti pendidikan pesantren di beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim). Sejak penyebaran wabah COVID-19 merebak dan diikuti kebijakan pembelajaran dalam jaringan (daring), sehingga para santri itu dipulangkan ke daaerah asal masing-masing. “Anak-anak ini orangtua mereka ber-KTP Buleleng, dan karena pendidikannya diliburkan, jadi mereka kembali ke rumahnya. Tadi para camat, aparat desa dan aparat terkait sudah memantau kedatangan mereka,” katanya.

Baca juga:  Puluhan Ribu Naker Migran Bali akan Difasilitasi Vaksinasi

Menurut Suyasa, mengikuti protap penanganan COVID-19, maka para santri itu sebelum ke rumahnya masing-masing identitasnya didata dan diwajibkan mengikuti screening, seperti pemeriksaan suhu badan dan penyemprotan dengan disinfektan. Selain itu, selama 14 hari ke depan, tim gugus tugas di wilayah bersangkutan ditugaskan melakukan pemantauan perkembangan kondisi kesehatan para santri tersebut.

Selain itu, mereka diimbau agar tetap menjaga jarak sosial dan kalau tidak ada keperluan mendesak, diharapkan untuk tetap tinggal di rumah. “Laporan yang masuk sudah ada yang tiba dan mereka sudah dicek suhu tubuhnya dan disemprot disinfektan tujuannya ya mencegah hal tidak diinginkan demi kenyamanan bersama,” katanya.

Baca juga:  Dipastikan, Anjing Gigit Warga Melaya Positif Rabies

Sementara itu, pantauan di Kelurahan/ Kecamatan Seririt, ada 17 santri yang tiba sekitar pukul 16.00 WITA. Saat mereka turun di areal Masjid Seririt, tim gugus tugas COVID-19 memberikan arahan sambil melakukan pendataan.

Setelah itu, dengan bergiliran mereka masuk ke bilik sterilisasi untuk mendapatkan semprotan disinfektan. Tidak ketinggalan barang bawaan anak-anak ini didisinfeksi. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN