DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus virus Corona kini mulai berdampak di jajaran pedagang tradisional. Buktinya, sejumlah pedagang kios dan los banyak yang memilih untuk tutup. Dari pendataan Perumda Pasar Sewaka Dharma Denpasar, sedikitnya 20 persen pedagang sudah memilih tutup.
Hal ini ditegaskan Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Denpasar, I.B.Kompyang Wiranata, Kamis (2/4). Penutupan kios dan los hampir terjadi di semua pasar yang berada di bawah Perumda Pasar. “Sudah banyak pedagang yang memilih tutup, karena pembeli juga sepi,” ujar mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini.
Padahal, kata dia, suplai barang tetap jalan. Hanya, pedagang memilih untuk menutup sementara aktivitasnya. Kondisi ini diduga akibat semakin berkurangnya daya beli masyarakat. Pedagang sudah banyak yang tahu, kalau pembeli banyak berkurang. Apalagi, dalam kondisi Covid 19 ini, banyak yang tidak berani keluar rumah. “Daya beli masyarakat juga turun, ini berdampak pada penurunan omzet dari pedagang,” katanya.
Kompyang Wiranata mengatakan, jumlah penurunan pembeli ke pasar hingga 50 persen. Keadaan ini sangat dirasakan pedagang sehingga mereka memilih untuk tutup sementara.
Mengatasi ini, pihaknya juga telah menerapkan sistem belanja online di 11 pasar tradisional. Kebijakan ini dinilai sangat efektif mengurangi kerumunan warga di pasar. Pihaknya kini juga tengah merancang program pemberian stimulus bagi para pedagang di pasar mengingat kondisi ekonomi yang menurun. “Kami akan berikan semacam stimulus, namun masih kami kaji. Mungkin nanti berupa penundaan pembayaran sewa kios maupun los,” katanya. (Asmara Putera/balipost)