DENPASAR, BALIPOST.com – Kebijakan pemerintah pusat yang telah menyalurkan bantuan alat rapid test ke masing-masing daerah mendapat apresiasi jajaran dewan Denpasar. Hanya, untuk penggunaan alat tersebut agar tepat guna dan tepat sasaran.
Karena itu, rapid test tersebut, menurut Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Ir. Eko Supriadi, Kamis (2/4), harus mengutamakan untuk tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19. Dikatakan, kasus COVID-19 masih menjadi perhatian bersama.
Terlebih, penyebarannya sudah sampai ke beberapa wilayah, termasuk Denpasar. Karena itu, upaya penanganan juga harus dilakukan dengan tepat. Agar apa yang telah dikerjakan tidak mubasir.
Terkait dengan pelaksanaan rapid test, politisi PDI-P ini berharap agar mengutamakan tenaga medis yang secara terus menerus menangani pasien COVID-19, baik itu ODP, PDP, maupun yang telah dinyatakan positif. Karena tenaga medis ini secara berkelanjutan bekerja untuk memberikan pertolongan terhadap pasien yang terjangkit COVID-19.
Kesehatan mereka tidak bisa diabaikan begitu saja. “Bila sekarang sudah ada alatnya, rapid test harus mengutamakan tenaga medis. Kami yang di dewan tidak perlu ikut dalam rapid test tersebut,” ujar Eko Supriadi.
Eko Supriadi juga mengusulkan agar pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota serta provinsi untuk lebih fokus dalam pengadaan alat pelindung diri (APD) di semua rumah sakit. Karena selama ini banyak yang kurang dengan APD, sehingga ada yang menggunakan jas hujan untuk pelindung diri. “Ini sangat ironis, tenaga medis harus menggunakan jas hujan untuk pelindung diri. Pemerintah harus berusaha untuk bisa memenuhi APD di masing-masing rumah sakit,” katanya.
Pemerintah, kata dia, bisa mengalokasikan beberapa dana yang ada untuk lebih fokus dalam penanganan COVID-19 ini. Beberapa dana yang belum terpakai, bisa dialokasikan untuk penanganan COVID-19 ini. “Kami siap untuk duduk bersama dalam merancang anggaran bagi penanganan Covid 19,” ujar Eko Supriadi. (Asmara Putera/balipost)