Sejumlah pintu masuk ke Pantai Kuta dipagari pihak Desa Adat Kuta. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Kuta mengambil tindakan tegas dalam mensterilkan Pantai Kuta dari kunjungan wisatawan. Setelah blokade tumpukan bambu dan kayu pada candi bentar yang menjadi pintu masuk menuju kawasan pantai banyak dilanggar, kini Desa Adat Kuta memasang pagar bambu agar tidak ada lagi penerobos.

Dari pantauan, Jumat (4/5), seluruh candi bentar yang menjadi pintu masuk menuju kawasan pantai dipagari bambu. Sejumlah prajuru dan warga Desa Adat Kuta membawa bambu dan peralatan seadanya. Mereka bergotong royong membuatkan semacam pagar bambu untuk menutup celah pada candi bentar.

Baca juga:  Komnas HAM Keluarkan Rekomendasi, Ini Isinya

Di kawasan Pantai Kuta sendiri sudah sangat sepi. Hanya ada segelintir wisatawan yang masih membandel berwisata ke pantai tersebut. Padahal di candi bentar utama Pantai Kuta sudah ada spanduk peringatan dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang menyebutkan bahwa Pantai Kuta ditutup untuk umum untuk menghentikan penyebaran COVID-19.

Tak jauh beda dengan pantai, tempat-tempat usaha sekitar Pantai Kuta juga sudah sangat sepi pengunjung. Bahkan, tempat usaha seperti mal, money changer dan toko suvenir hampir sebagian besar tutup. Tempat usaha yang masih buka kebanyakan yang bergerak di bidang kuliner dan kebutuhan pokok. (Eka Adhiyasa/balipost)

Baca juga:  Lindungi Masyarakat dari COVID-19, ITDC Disinfeksi di Desa Penyangga
BAGIKAN