Bupati Artha membagikan masker pada pedagang di pasar tradisional. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Berbagai sektor di Jembrana sudah dilakukan penanggulangan COVID-19 di Jembrana. Selain menyediakan anggaran Rp 23 miliar untuk menambah fasilitas dan sarana penanggulangan COVID-19, penanganan juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan menambah tenaga surveilans.

Pemerintah kabupaten berkomitmen melakukan penanganan berkelanjutan akan dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Jembrana. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan membagikan masker pada sejumlah pedagang di pasar tradisional Melaya dan Gilimanuk, Sabtu (4/4).

Penyemprotan desinfektan juga dilakukan Pemkab Jembrana di pasar. Hadir dalam kegiatan tersebut para Asisten Sekda, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Jembrana, Camat Melaya, lurah dan Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, pasar sebagai sebagai sentra jual beli yang melibatkan banyak orang, harus dijaga dan dipantau kebersihannya. “Selain penyemprotan desinfektan dan bagi-bagi masker, kita juga terus mengedukasi warga dan pedagang untuk sadar dalam menerapkan pola hidup bersih dengan menjaga kebersihan kios, rajin cuci tangan, menjaga jarak (physical distancing) sebagai antisipasi dini penyebaran COVID-19,” ujarnya.

Baca juga:  Ratusan Naker Migran Tercatat Pulang ke Jembrana

Bupati menegaskan, akan terus berupaya semaksimal mungkin menangkal penyebaran COVID-19. Salah satunya lewat imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat tata cara pencegahan COVID-19.

Upaya penyemprotan dengan disinfektan dilakukan secara berkelanjutan khususnya di fasilitas umum. Upaya tersebut sesuai dengan protokol kesehatan penanganan COVID-19. “Kepada seluruh masyarakat Jembrana, saya tekankan kembali untuk jangan panik dan tetap waspada. Terapkan pola hidup bersih, jaga kesehatan dan lakukan physical distancing (jaga jarak),” tegasnya.

Baca juga:  Dari Pembunuhan Anggota Ormas hingga Tiga Zona Merah Sumbang Kasus COVID-19

Bupati juga sempat melakukan pengecekan pemasangan wastafel portabel. Fasilitas itu disediakan agar warga pasar memperhatikan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin cuci tangan.

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, dalam penanggulangan COVID-19 di Jembrana mengajak warga Jembrana untuk menjadi relawan. Terutama yang memiliki kompetensi bidang kesehatan.

Setiap desa akan ada dua orang relawan tenaga surveilans mendampingi ODP. “Saya mengajak masyarakat Jembrana untuk bersama-sama menjadi relawan, pejuang kesehatan. Nantinya akan mendampingi ODP. Tentu nanti akan berikan insentif buat adik-adik yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi dan mengabdikan diri menjadi tenaga surveilans,” tegasnya.

Baca juga:  Terkonfirmasi COVID-19, Ketua DPD Nasdem Jembrana Berpulang

Juru bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha menyampaikan, akan dilakukan perekrutan tenaga relawan surveilans dengan syarat minimal pendidikan kesehatan. Misalnya minimal SMK Kesehatan atau D3 kesehatan.

Tugas relawan membantu petugas surveilans dari puskesmas untuk memantau ODP di Jembrana maupun yang menjalani isolasi di rumah. “Surat lamaran disampaikan ke sekretariat satgas penanggulangan COVID-19 Jembrana,” jelasnya.

Relawan yang sudah menyampaikan lamaran akan diseleksi satgas kesehatan COVID-19 Jembrana. harapnya dengan adanya relawan yang membantu dalam pemantauan COVID-19, pemantauan semakin baik sehingga isolasi di rumah dapat dilaksanakan dengan baik untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Jembrana. (Adv/balipost)

BAGIKAN