Ilustrasi. (BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Jumlah karyawan yang dirumahkan di Klungkung sebagai imbas dari COVID-19 menunjukkan tren peningkatan. Sesuai data terbaru yang terus dihimpun dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, total karyawan yang dirumahkan per Senin (6/4) mengalami peningkatan 100 persen dari data sebelumnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, Gede Kusumajaya, saat dihubungi Senin (6/4), mengatakan sebelumnya data per Jumat (3/4) menunjukkan angka 170 orang. Tetapi, setelah memasuki Senin, angkanya sudah naik 100 persen lebih menjadi 350 orang.

Baca juga:  Corona "Makan" Korban di Badung, Dua Water Sport Rumahkan Karyawan

Trendnya terus menunjukkan peningkatan. Sehingga, petugasnya terus proaktif melakukan penghimpunan data, karena harus dilaporkan ke pemerintah pusat.

Sebagian besar dari mereka bergerak di bidang hotel dan restoran. Khususnya yang bekerja di wilayah kepulauan Nusa Penida. Selain itu, juga ada karyawan hotel yang bekerja di Klungkung Daratan.

Data ini cenderung terus meningkat, karena pemilik usaha sudah tak sanggup membayar gaji karyawan. “Dirumahkan beda dengan PHK. Mereka bisa dipanggil sewaktu-waktu untuk bekerja kembali kalau situasi sudah membaik. Kami berharap situasi segera membaik,” katanya.

Baca juga:  Perumahan Karyawan di Gianyar Capai Ribuan Naker

Dalam kemungkinan terburuk, berbekal data ini, nantinya mereka akan diusulkan untuk memperoleh kartu prakerja ke pemerintah pusat. Sementara untuk program-program pelatihan yang dulu rutin dilakukan pemerintah daerah sebagai salah satu cara pemberdayaan, juga sudah off, sejak penanganan COVID-19.

Termasuk pelatihan tenaga kerja untuk bekerja ke kapal pesiar sebanyak 15 orang, juga sementara prosesnya ditunda. Tidak hanya mereka, sebanyak 20 tenaga kerja sebelumnya yang juga sudah dipersiapkan untuk ke bekerja ke kapal pesiar, juga sementara mandek.

Baca juga:  Serangkaian Nyepi dan Panca Wali Krama, Pantai Klotok Dipenuhi Umat Melasti

Sempat ada satu orang yang sudah fix akan berangkat. Bahkan, seluruh persyaratan sudah dipenuhi, tetapi akhirnya keberangkatannya juga ditunda, karena wabah COVID-19. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN