DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Bali telah merekrut sekitar 250 atlet PON dari 28 cabor. Mereka ini masuk dalam program Pelatda yang terus dipantau kondisi fisik serta prestasinya, hingga menentukan atlet bersangkutan layak mengusung bendera Bali di ajang PON Papua, Oktober mendatang.
Namun akibat mewabahnya virus Corona, KONI Bali belum bisa memberlakukan promosi dan degradasi atlet. Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa (7/4), menerangkan, KONI memang akan menerapkan sistem promosi dan degradasi yang bertujuan merampingkan jumlah atlet dan hanya mengirimkan atlet yang benar-benar berpeluang menggondol medali.
“Saat ini para atlet berlatih di rumah masing-masing dalam pengawasan pelatihnya. Agenda latihan mereka hanya bisa dipantau melalui laporan atau video call,” ucap Suwandi.
Oleh sebab itu, Suwandi menyimpulkan hasil latihan selama ini belum bisa dijadikan tolok ukur karena tes fisik juga belum bisa digelar. Padahal, idealnya seorang atlet sebelum bertanding di event resmi, didahului dengan latihan, sparring partner, termasuk program try in dan try out. “Kami hanya meminta kepada atlet agar menjaga kesehatannya,” pesan dia.
Ia pun juga tidak tahu, apakah fisik dan stamina atlet mengalami kemajuan, statis atau justru menurun. “Kami tidak bisa memonitor atlet, berikut peningkatan teknik, termasuk mental bertandingnya,” jelasnya. (Daniel Fajry/balipost)