DENPASAR, BALIPOST.com – Perkembangan kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar mulai merangkak naik. Per hari ini, Jumat (15/5) bertepatan dengan hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), 2 orang dinyatakan positif.
Bahkan, satu orang jenis penularannya lewar transmisi lokal. Klasternya di Desa Dangin Puri Klod. Warga merupakan anak dari pasien yang sebelumnya terlebih dahulu dinyatakan positif COVID-19.
Sedangkan satu lagi yang berdomisili di wilayah Kelurahan Pedungan memiliki riwayat datang dari daerah terjangkit.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, Jumat (15/5) membenarkan adanya penambahan 2 orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ini. “Baru saja kami mendapatkan laporan bahwa ada penambahan kasus positif di Kota Denpasar, yang bersangkutan tertular dari ayahnya atau transmisi lokal, dan satu lagi memiliki riwayat datang dari daerah terjangkit atau imported case,” ungkap Dewa Rai.
Perkembangan kasus yang naik turun ini membuktikan bahwa grafik landai bukan berarti bebas kasus. Keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracking Tim Gugus Tugas COVID-19 bersama Desa/Lurah masih menjadi catatan bersama untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal inilah juga yang mendasari penerapan PKM di Kota Denpasar.
“Keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) ini yang mesti diwaspadai dan menjadi ancaman bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat dalam masa pandemi. Hasil tracking tim surveilence satgas COVID-19 Kota Denpasar hari ini ditemukan 9 kasus orang yang berstatus OTG, karena yang bersangkutan pernah dan dapat kontak erat dengan pasien yang positif. Jadi masyarakat harus tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan,” kata Dewa Rai.
Lebih lanjut dijelaskan Dewa Rai, secara akumulatif sampai saat ini sudah 49 orang pasien COVID-19 telah dinyatakan sembuh di Kota Denpasar setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit. Sedangkan yang terkonfirmasi positif COVID-19 secara akumulatif sebanyak 65 orang. Rincianya adalah 49 sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 14 orang masih dalam perawatan.
Sampai saat ini hasil tracing tim di Kota Denpasar terdapat status Orang Tanpa Gejala 381 kasus, Orang Dalam Pemantauan 299 kasus, dan Pasien Dalam Pengawasan 48 kasus. “Jika sampai lengah apalagi apalagi tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, bukan tidak mungkin akan terjadi lonjakan kasus yang semakin tinggi, ini tentu mengakibatkan akan semakin lama masyarakat menderita karena pereknomian masyarakat tidak bisa berjalan,” kata Dewa Rai mengingatkan. (Asmara Putera/balipost)