Tangkapan layar peta penyebaran COVID-19 di Bali per 31 Mei 2020. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Per Minggu (31/5), jumlah kasus baru positif COVID-19 di Bali masih terus bertambah. Kumulatif kasus yang ditangani Bali menjadi 465 orang.

Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra, dalam rilisnya, Minggu (29/5), terdapat kenaikan sebanyak 10 orang dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru ini adalah seluruhnya WNI.

Dilihat dari kategori penularannya, 5 orang naker migran, 1 orang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri, dan 4 Transmisi Lokal. “Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 329 orang, bertambah 1 orang,” jelasnya.

Dilihat dari komposisinya, pasien sembuh kini mengalami penurunan persentase. Jumlahnya mencapai 70,75 persen dari total kasus.

Sedangkan untuk kasus aktif (masih dirawat), berjumlah 132 orang (28,39 persen). “Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 132 orang yang berada di 8 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering),” kata Dewa Indra.

Baca juga:  Gunung Agung Siaga, Warga di KRB 3 Mulai Dievakuasi

Terbanyak Warganya Positif

Untuk penyebaran kasus positif COVID-19 di Bali, dari data https://pendataan.baliprov.go.id, ada dua daerah yang jumlah warganya terbanyak positif COVID-19. Mereka adalah Bangli dan Denpasar,

Keduanya berada posisi teratas dengan jumlah 90 warga terjangkit. Sementara itu, Buleleng mengekor di posisi kedua dengan jumlah warga positif mencapai 89 orang, terdapat 7 kasus tambahan dalam dua hari terakhir.

Badung ada di posisi ketiga dengan 53 kasus. Kemudian Gianyar di posisi keempat dengan jumlah 34 kasus. Karangasem di posisi kelima dengan jumlah kasus 31 orang.

Baca juga:  Lahan Kurang Produktif Diubah Jadi Taman Bunga Matahari

Keenam adalah Klungkung yang kini jumlah warga terjangkitnya mencapai 24 orang. Lalu, Tabanan ada di posisi ketujuh dengan 20 kasus. Posisi kedelapan adalah Jembrana dengan jumlah 17 kasus.

Untuk kasus aktif, masih tersisa 132 orang. Komposisinya 80 orang adalah kasus transmisi lokal, 45 naker migran, dan PPDN 7 orang.

Terkait kumulatif kasus kategori transmisi lokal dan PPLN, berdasarkan data dari https://infocorona.baliprov.go.id, terungkap selisihnya kini makin tipis. Untuk PPLN jumlahnya mencapai 218 orang atau 46,88 persen dari total kasus. Sementara untuk transmisi lokal jumlahnya 204 orang atau 43,87 persen. Terdapat pula kategori pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang mencapai 35 orang (7,53 persen).

Baca juga:  PKPI Belum Putuskan Usung Calon, Pertanyakan Rekomendasi Sudikerta

Pada jenis transmisi lokal, Buleleng masih menduduki posisi teratas dengan jumlah warga terjangkit 60 orang, bertambah 4 warga dalam dua hari terakhir. Posisi kedua untuk penyebaran jenis transmisi lokal ini dipegang Bangli dengan jumlah kasus 45 orang.

Kemudian posisi ketiga adalah Denpasar dengan 39 kasus, bertambah 4 kasus dalam dua hari. Posisi keempat adalah Badung dengan total kasus 30 orang, tambah 1 kasus.

Kelima adalah Karangasem dengan jumlah 15 orang. Gianyar menduduki posisi keenam dengan 6 kasus, bertambah 1 orang. Posisi ketujuh adalah Klungkung dengan 5 kasus, tambah 1 warga terjangkit.

Kedelapan adalah Tabanan dengan 3 kasus. Sedangkan Jembrana ada di posisi kesembilan dengan 1 kasus. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN