Petugas melakukan pemulasaran jasad pasien COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (20/8), kematian yang dicatatkan Bali mencapai 73 orang. Ini, merupakan sebuah rekor baru bagi Bali sejak pandemi melanda sekitar 17 bulan lalu. Sebelumnya, rekor tambahan kematian harian sebanyak 66 orang dicapai pada Rabu (18/8).

Dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sebanyak 42 orang meninggal pada hari ini atau 57,5 persen dari total tambahan kematian. Sedangkan 20 orang (27,4 persen) meninggal pada 19 Agustus. Kemudian 11 orang (15,1 persen) meninggal pada 18 Agustus.

Untuk hari ini, ada dua perempuan hamil yang terengut nyawanya karena penyakit ini. Satu orang berasal dari Badung dengan usia 29 tahun dan seorang lagi dari Buleleng berusia 28 tahun.

Sementara dilihat dari penyakit penyertanya, hanya 20 pasien yang memilikinya. Mayoritas atau sebanyak 53 pasien meninggal dilaporkan tidak ada komorbid.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Bali memperlihatkan ada 8 kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian. Zona merah Denpasar mencatatkan tambahan terbanyak, 33 orang. Disusul Gianyar 13 orang dan Badung sebanyak 9 orang.

Baca juga:  Lomba Anyaman Bambu, Disayangkan Kabupaten yang Dikenal Sentranya Justru Tak Kirim Peserta

Sementara itu, Buleleng melaporkan 7 kasus meninggal, Tabanan 4 orang, Bangli 3 orang, Karangasem dan Jembrana masing-masing bertambah 2 orang.

Tabanan sudah 44 hari berturut-turut melaporkan tambahan korban jiwa. Jumlahnya kini sudah mencapai 231 orang atau rata-rata 5,25 kematian per hari.

Tiga puluh tiga pasien dilaporkan Denpasar terdiri dari 11 pria dan 22 perempuan. Usianya antara 20 hingga 83 tahun.

Hanya tujuh pasien memiliki penyakit penyerta. Jenisnya Diabetes, Gangguan Ginjal, Kanker, dan Hipertensi. Sebanyak 23 pasien meninggal pada 20 Agustus, 8 pasien pada 19 Agustus, dan 2 pasien pada 18 Agustus.

Pasien Gianyar

Tiga belas pasien dilaporkan Gianyar terdiri dari 10 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 35 hingga 85 tahun.

Dua pasien memiliki komorbid dengan jenis Diabetes. Tiga pasien meninggal pada 20 Agustus, 6 pasien pada 19 Agustus, dan 4 pasien pada 18 Agustus.

Baca juga:  Saat Pencoblosan, Puluhan KK Warga Yeh Tangga Berharap Difasilitasi Kendaraan

Sembilan pasien dilaporkan Badung terdiri dari 6 pria dan 3 perempuan. Usianya 29 hingga 94 tahun.

Empat pasien memiliki komorbid. Jenisnya Diabetes, Gangguan Ginjal, dan Paru. Enam pasien meninggal pada 20 Agustus, dua orang pada 19 Agustus, dan seorang pada 18 Agustus.

Tujuh pasien dilaporkan Buleleng terdiri dari 1 pria dan 6 perempuan. Usianya antara 28 hingga 92 tahun.

Enam orang memiliki komorbid. Jenisnya Diabetes, Gangguan Ginjal, Gangguan Paru, dan Hipertensi. Enam orang meninggal pada 20 Agustus dan seorang pada 19 Agustus.

Empat pasien dilaporkan Tabanan terdiri dari 3 pria dan 1 perempuan. Usianya antara 53 hingga 68 tahun. Seluruhnya tidak berkomorbid dan meninggal pada 19 Agustus.

Tak Berkomorbid

Tiga pasien dilaporkan Bangli seluruhnya berjenis kelamin pria dengan usia antara 55 hingga 70 tahun. Ketiganya juga tak memiliki komorbid dan meninggal hari ini. Salah satunya meninggal saat menjalani isolasi mandiri, yakni pria berusia 70 tahun.

Baca juga:  Lewat Kuasa Hukumnya, Sudikerta Bantah Gunakan Uang Alim Markus

Dua pasien dilaporkan Karangasem merupakan pria berusia 44 dan pria usia 73 tahun. Pasien yang berusia 44 tahun memiliki komorbid gangguan ginjal dan sempat dirawat di Klinik Utama Bali Husada Cipta Canthi. Seluruh pasien meninggal pada 18 Agustus.

Dua pasien dilaporkan Jembrana terdiri dari perempuan usia 43 tahun dan pria usia 70 tahun. Kedua pasien tidak memiliki komorbid. Pasien perempuan meninggal pada 20 Agustus dan pasien pria berusia 70 tahun.

Kumulatif korban jiwa mencapai 3.006 orang. Rinciannya 3.000 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 711 orang, Badung 492 orang, Tabanan 433 orang, Buleleng 417 orang, dan Karangasem 239 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 203 orang, Bangli 178 orang, Jembrana 175 orang, dan Klungkung 122 orang. Terdapat juga 30 warga kabupaten lain dilaporkan meninggal. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *