Wisatawan mancanegara (wisman) berselancar di kawasan Pantai Batu Bolong, Canggu, Badung, Bali, Senin (3/5/2021). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sangat ditunggu-tunggu pelaku pariwisata Bali. Namun dari 6 negara yang diizinkan masuk lewat Bandara Internasional, I Gusti Ngurah Rai, tak ada yang masuk kategori wisman dengan pengeluaran besar (high spender) sehingga tak akan berkontribusi signifikan untuk pulihnya sektor pariwisata.

Menurut Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Kamis (7/10), warga negara yang diizinkan masuk ke Bali yaitu Korea Selatan, China, Abu Dhabi, Dubai, Jepang, dan New Zealand. Gus Agung, demikian pria ini akrab disapa, mengatakan enam negara yang diperbolehkan masuk itu kurang pas karena bukan market Bali.

Baca juga:  Lima Jaringan Terorisme Diduga Gunakan Fintech untuk Bertransaksi Gelap

Namun ia bersyukur, Bali sudah dibuka untuk penerbangan internasional dan semestinya Bali tidak boleh pilih-pilih market. Beberapa pasar yang akan sangat membantu ekonomi Bali yaitu AS, UK, Rusia, Jerman karena mereka high spender dan mereka suka dengan Bali. Empat negara ini siap untuk traveling.

Sementara Korea Selatan, salah satu negara yang diperbolehkan datang ke Bali saat ini sedang mengalami krisis dampak dari COVID-19. Sehingga, ia menduga dana untuk traveling masih ditekan untuk perjalanan domestik

Baca juga:  Dulu Kumuh, Hutan Ampupu Kini "Instagrammable"

Kondisi market itu berdasarkan benchmark (tolok ukur) dari Phuket sandbox. Negara yang menjadi pasar bagi Indonesia adalah USA, UK, Israel, Jerman, Perancis, Switzerland, Belanda, Australia. “Jadi meskipun kita buka, tidak akan berpengaruh tinggi,” tandasnya.(kmb42)

BAGIKAN