Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Tri Handoko Seto, Kamis (7/10), menyerahkan 1.000 pelinggih kepada Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Gunung Kidul, Purwanto. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Tri Handoko Seto, Kamis (7/10) menyerahkan seribu pelinggih ke Purwanto selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tri menyampaikan bahwa kontribusi pada program Pembangunan 1.000 Pelinggih yang digagas PHDI Gunung Kidul sejak 2017 ini merupakan bentuk upaya memperkuat identitas dan jati diri umat Hindu di tengah menguatnya modernisasi.

“Pelinggih adalah salah satu bentuk identitas umat Hindu di Indonesia, program pembangunan ini sebagai bentuk penguatan identitas tersebut,” ungkapnya.

Baca juga:  Pendidikan Berciri Khas Hindu, Kemenag Proses Berdirinya "Widyalaya"

Mayoritas umat Hindu yang tinggal di Kabupaten Gunung Kidul adalah beretnis Jawa yang masih menjalankan tradisi Kejawen secara turun temurun. Selama ini, belum banyak umat Hindu di Kabupaten Gunung Kidul yang memiliki pelinggih sebagai tempat beribadah di rumah.

“Kita berharap dengan dibangunnya 1.000 pelinggih di masing-masing rumah umat Hindu ini, dapat memicu semangat dan rasa bangga yang lebih besar menjadi pemeluk agama Hindu,” sambungnya, dalam rilis yang diterima.

Baca juga:  Pengarakan Ogoh-ogoh Jangan Keluar Batas Desa

Purwanto menyambut baik program yang diturunkan Ditjen Bimas Hindu kepada umatnya. Ini, dinilai sangat bermanfaat bagi keberlangsungan tradisi Hindu di tanah Jawa, khususnya Gunung Kidul.

“Ekonomi umat di Gunung Kidul ini masih tergolong sederhana, sehingga dengan program Ditjen Bimas Hindu ini sangat membantu kami, dan saya mewakili umat mengucapkan terima kasih banyak,” ungkapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN