BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran akan kembali menggelar festival tahun ini. Tahun lalu, festival tahunan itu terpaksa ditiadakan karena wabah corona.
Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng mengungkapkan festival Penglipuran direncanakan digelar 7-12 Desember mendatang. Festival Penglipuran ke VIII tahun ini akan dilaksanakan secara hybrid. “Maksudnya ada yang digelar online, ada yang offline,” ungkap Moneng, Selasa (12/10).
Kegiatan festival yang dilaksanakan secara online, diantaranya lomba vlog, story telling, dan mesatua Bali. Peserta yang dilibatkan dari kalangan pelajar dan masyarakat umum. “Untuk lomba tari masih didiskusikan tergantung situasi. Kalau langsung, peserta harus disiapkan tempat untuk transit, penonton yang boleh masuk ruangan berapa, itu disiapkan,” terangnya.
Pelaksanaan festival penglipuran tahun ini adalah yang pertamakali dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19. Untuk menghindari terjadinya kerumuman pengunjung, tentunya akan dilakukan pengaturan. Pengunjung yang masuk ke areal Desa Wisata Penglipuran akan dibatasi maksimal 400 orang. Selama pelaksanaan festival, pihaknya akan meminta bantuan kepolisian, Satgas covid, serta pecalang desa adat setempat.
Moneng mengatakan festival penglipuran kembali diadakan supaya tetap berkelanjutan. Festifal digelar sebagai ajang promosi pariwisata dan edukasi. “Sekaligus kami melakukan evaluasi kemampuan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)