BANGLI, BALIPOST.com – Masih banyak penduduk lanjut usia (lansia) di Kabupaten Bangli yang belum di vaksin covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dari 31.289 lansia yang ditarget, baru 20.876 orang diantaranya yang mendapat vaksin. Pemkab akan menggenjot pelaksanaan vaksinasi lansia dengan melakukan jemput bola terutama ke desa-desa yang capaian vaksinasinya masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. Nengah Nadi, Rabu (13/10) menyebutkan prosentase cakupan vaksinasi lansia di Kabupaten Bangli saat ini baru mencapai 56,5 persen. Pihaknya menargetkan pada akhir Oktober cakupannya bisa mencapai 70 persen.
Ungkap Nadi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan cakupan vaksinasi lansia belum mencapai target. Diantaranya karena tingkat kehadiran lansia pada pos vaksinasi selama ini masih rendah. Hanya sekitar lima persen.
Selain itu, lansia yang ditarget dapat vaksin banyak yang memiliki penyakit penyerta. Seperti kencing manis, jantung, struk, darah tinggi dan lainnya. “Disamping itu banyak juga lansia dan keluarganya yang menolak divaksin karena alasan aktivitas lansia hanya di sekitar rumah saja. Jarang ke luar rumah,” ungkapnya.
Untuk menyadarkan lansia tentang pentingnya vaksinasi, pihaknya akan berupaya memberian edukasi. “Karena lansia masuk kelompok masyarakat yang rentan (terpapar covid). Dan dari angka kematian COVID, 19, 45 persennya adalah lansia,” terangnya.
Pejabat asal Karangasem itu menyebutkan sejumlah desa yang cakupan vaksinasi lansianya masih rendah. Yakni Jehem, Tembuku, Undisan dan Bangbang yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Tembuku I. Selain itu, Desa Terunyan, Buahan, Kedisan Abang Batudinding, Abang Songan dan Suter yang masuk wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV dan empat desa di wilayah kerja Puskesmas Kintamani V yakni Songan A, Songan B, Pinggan, dan Belandingan. “Di wilayah kerja ini memang secara geografis memang sulit sekali, penduduknya juga tersebar, sehingga agak kesulitan,” jelasnya.
Untuk mengejar target 70 persen di akhir Oktober ini, Nadi mengatakan pelaksanaan vaksinasi lansia akan digenjot. Sebagaimana hasil rapat koordinasi kemarin, vaksinasi lansia akan difokuskan di desa-desa yang cakupannya masih dibawah 70 persen. Kegiatan vaksinasi dilaksanakan secara jemput bola. “
Seluruh OPD di Pemkab Bangli juga dilibatkan untuk mendata cakupan vaksinasi warga di semua desa. Termasuk para lansia. “Di sana didata tiap desa punya berapa lansia. Yang sudah tervaksin berapa, sisa berapa,” katanya. (Dayu Swasrina/balipost)