Konsul Jenderal RRT di Denpasar, Zhu Xinglong. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – “Bergandeng Tangan Menatap Masa Depan Gemilang: Badai Pasti Berlalu.” Demikian tema lomba melukis lampion yang digelar dalam rangka merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur 2021 yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar. Sebanyak 380 peserta dari Indonesia mendaftar dalam lomba ini dan telah dipilih 32 pemenang.

Konsul Jenderal RRT di Denpasar, Zhu Xinglong dalam sambutannya saat acara pengumuman juara lomba melukis lampion secara virtual, Jumat (15/10) mengatakan, tema ‘’Bergandeng Tangan Menatap Masa Depan Gemilang: Badai Pasti Berlalu” berfokus pada makna reuni dan kegembiraan dalam Festival Pertengahan Musim Gugur. Menurutnya, seluruh peserta telah menuangkan kreativitas tinggi dan mengintegrasikan elemen Tiongkok dan Indonesia dengan baik.

Karya-karya mereka menggambarkan persahabatan erat antara Tiongkok dan Indonesia, kerjasama kedua negara dalam memerangi pandemi COVID-19 serta harapan akan kehidupan yang lebih baik setelah pandemi. Sebagian besar peserta dalam lomba ini adalah anak-anak muda.

Baca juga:  Investasi Tiongkok di Indonesia Capai 2,3 Miliar Dolar

‘’ Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar akan terus berperan aktif dalam menjalin hubungan kerjasama antara kedua negara,’’ ujarnya.

Bersahabat

Dikatakan, Tiongkok dan Indonesia adalah negara bersahabat yang saling berhadapan di seberang lautan. Pada dinasti Ming, seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok bernama Cheng Ho telah melintasi lautan untuk mengunjungi pulau-pulau di Indonesia. Pernikahan antara Gadis Tiongkok, Kang Cing Wie dengan raja Bali kuno, Jaya Pangus sering terdengar di Bali.

Ini semua merupakan bukti jelas persahabatan Tiongkok-Indonesia. Dalam proses perjuangan kemerdekaan bangsa, kedua negara kita memberikan simpati dan dukungan untuk satu sama lain.

Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. “Semangat Bandung” yang diadvokasikan oleh kedua negara kita bersama negara-negara Asia Afrika telah menjadi pedoman penting dalam hubungan antar negara. Setelah memasuki abad baru, hubungan kedua negara berkembang dengan pesat.

Baca juga:  Data Konjen RTT, Masih Ada 5.000 Wisatawan Tiongkok di Bali

Pada tahun 2013, Tiongkok dan Indonesia menjalin kemitraan strategis yang komprehensif, dan hubungan bilateral telah memasuki jalur perkembangan yang cepat. Bagi Indonesia, Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar, negara asal investasi terbesar kedua, tujuan studi terbesar kedua, serta salah satu penyumbang utama wisatawan asing.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, Tiongkok dan Indonesia telah saling bahu membahu membantu satu sama lain. Kerjasama Tiongkok-Indonesia menjadi teladan bagi komunitas internasional dalam mengatasi tantangan ini dan tentu saja menambah makna baru dalam persahabatan kedua negara.

Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang memberikan bantuan penanganan COVID-19 kepada Tiongkok, dan Tiongkok juga sesegera mungkin memberikan bantuan kepada Indonesia setelah wabah ini muncul di Indonesia.

Baca juga:  Festival Cap Go Meh Diramaikan Penampilan Para Tatung di Singkawang

Sementara itu Ketua Klub Seni Bali, Djaja Tjandra Kirana mengatakan, para peserta lomba melukis lampion datang dari berbagai daerah yaitu Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Timor, dan juga Bali. Pendaftar secara online tercatat 385 orang dan yang mengirimkan karya sebanyak 237 peserta.

“Melihat lukisan para peserta sungguh menjadikan harapan besar bagi kita bahwa pengertian dan makna toleransi, saling menghormati akan tradisi dan budaya yang berbeda-beda telah banyak dipahami. Semoga jalinan silaturahmi budaya seperti ini terus terpelihara dan menghiasi hubungan antarbangsa dengan tenang dan damai,’’ ujar pelukis kenamaan ini.

Tim juri dalam lomba ini Wayan Sujana Suklu, seniman yang juga dosen ISI Denpasar, Made Kaek, perupa dan pemilik Paros Gallery dan Djaja Tjandra Kirana. (Subrata/balipost)

BAGIKAN