Lokasi gempa. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 04:18:23 WITA, wilayah Bali dan Lombok diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,8.

Dalam rilisnya, BMKG menyebut episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo, SP, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal. Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar dan Lombok Utara IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
“Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini

Baca juga:  Konservasi Lontar, Banyak Lontar yang Lepas dan rusak

Ia menyebutkan hingga pukul 4:42 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Gempa susulan pertama dengan M=3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan kedua dengan skala M=2,7.

“Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sarannya. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Kasus COVID-19 Harian Bali Masih 2 Digit, Hampir Sepekan Nihil Korban Jiwa
BAGIKAN