Rusak berat -Rumah warga rusak berat akibat gempa bumi. Kerugian materiil akibat gempa tersebut diperkirakan kurang lebih mencapai Rp 69 miliar rupiah. (BP/Dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempa yang mengguncang wilayah Bali dengan pusat berlokasi di Karangasem, Sabtu (16/10), pukul 04.18 WITA menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa serta luka-luka. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, di Karangasem terdapat 1 anak perempuan meninggal dunia dan 13 orang menderita luka.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam rilisnya mengatakan seluruh korban beraaal dari lokasi yang sama. Korban jiwa atas nama Ni Luh Meriani berusia 3 tahun dari Dusun Jatituhu, Desa Ban, Karangasem.

Sedangkan belasan warga, mengalami luka-luka ringan hingga berat. Rinciannya sebanyak 4 warga mengalami luka berat dan 9 orang luka ringan karena gempa bermagnitudo 4,8 itu.

Baca juga:  Dari Pertama Kali dalam Sejarah, Angka Kemiskinan Bali Terendah di Indonesia hingga Jumlah Kasus COVID-19 Harian Bali Capai Seratusan Orang

“Gempa dirasakan di semua kabupaten/kota di Bali, tetapi untuk dampak gempa dilaporkan terjadi di dua kabupaten, yakni di Karangasem dan Kabupaten Bangli, sementara itu kabupaten lainnya nihil,” jelas Rentin.

Untuk data hingga pukul 11.45 WITA, gempa yang mengalami dua kali aftershock ini berdampak kerusakan di 2 kabupaten, yakni Karangasem dan Bangli. Total korban jiwa mencapai tiga orang, lima orang luka berat, dan 13 orang menderita luka ringan.

Terkait korban di Desa Ban, seluruhnya berasal dari Dusun Jatituhu. Untuk identitas korban yang mengalami luka berat, yakni I Ketut Paing, I Ketut Keten, I Nyoman Sinar, dan Ni Nyoman Murni.

Baca juga:  Hasil Tes Kesehatan Bakal Paslon Pilkada Karangasem Diserahkan

Sedangkan sebanyak 9 warga yang mengalami luka ringan, yakni Putu Trimade, Kartawa, Komang Dukuh Bujangga, Budiarsana, Ketut Kartawa, Keristian, Ni Nyoman Nuada, I Nyoman Mudra dan Ni Nyoman Sukanada.

Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, lanjut Rentin, gempa juga menyebabkan akses jalan terganggu di Desa Cegi, Kecamatan Kubu, karena tertutup longsor.

Korban di Bangli

Untuk data korban di Bangli, Rentin melaporkan bahwa seluruhnya merupakan warga dari Desa Trunyan, Desa Suter, dan Desa Peninjoan.

Baca juga:  Polresta Selidiki Dugaan Pengoplosan di Gudang Elpiji Terbakar

Korban meninggal dunia adalah Ni Kadek Wahyu (25 tahun) dan Lionel Adi Putra (8 tahun). Keduanya dilaporkan berasal dari Trunyan.

Selanjutnya dua warga Trunyan lainnya, yakni Ni Made Mudawati (50) mengalami luka berat dan Putu Novitasari mengalami luka ringan.

Ni Wayan Sunadi (71) dari Banjar Beluhu, Desa Suter mengalami luka ringan, Putu Artika (36) dari Banjar Pulasari, Desa Peninjoan, mengalami trauma tekanan di perut dan Ni Luh Putu Setyawati (16) dari Banjar Pulasari, Desa Peninjoan, mengalami cedera ringan di kepala. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN