Prodi Magister Terapan Pariwisata (MTP) Poltekpar Bali, menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Banjar Tegallinggah. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Bedulu, Gianyar memiliki potensi wisata yang beragam dan belum dieksplorasi dengan baik. Khususnya di daerah Banjar Tegallinggah.

Prodi Magister Terapan Pariwisata (MTP) Poltekpar Bali, menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Banjar Tegallinggah selama dua hari, Sabtu (16/10) dan Minggu (17/10). Kegiatan dilaksanakan di Jaba Pura Sucen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

Baca juga:  Empat Jenis Soto Nusantara Hadir di Aston Denpasar

Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. I Putu Utama, SE., MM, menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan PKM adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan, serta pembentukan sikap masyarakat yang profesional dalam mengelola desa wisata. “Sebanyak 30 peserta yang hadir merupakan kader pembangunan wisata di Banjar Tegallinggah. Potensi atraksi dan potensi alam dapat dikembangkan dalam rangka menambah obyek wisata di Bali,” tutur I Putu Utama.

Kelian Dinas Br. Tegallinggah, Wayan Aryasa mengucapkan terima kasihnya kepada warga yang telah antusias dan mau mengembangkan desa wisata di Desa Bedulu. “Kami harapkan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk tumbuh kembang destinasi wisata di Desa Bedulu,” ucapnya.

Baca juga:  Denpasar Miliki 6 Desa Wisata

Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, membuka kegiatan secara resmi. Ia mengatakan terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan desa wisata. Yaitu, potensi wisata, aksesibilitas, dan komitmen dari pemangku kepentingan.

Kegiatan pelatihan diikuti dengan antusias oleh peserta pelatihan. Berbagai materi pelatihan disajikan oleh narasumber yang meliputi Kepala Desa Bedulu, Kadisparda Kabupaten Gianyar, serta dosen Prodi MTP Poltekpar Bali.

Baca juga:  Tiga Bayi Kembar Harimau Sumatera Langka Lahir di Bali Zoo

Adapun materi yang dipaparkan meliputi kebijakan pemerintah dalam pengembangan desa wisata di Gianyar, tata kelola destinasi, teknik berkomunikasi dan berinteraksi dengan wisatawan, Sapta Pesona, CHSE, dan kewirausahaan. (Adv/balipost)

BAGIKAN