Personel TNI sedang mendirikan tenda darurat di rumah warga di Dusun Jatituhu, Desa Ban, yang rusak karena gempa. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bencana gempa yang melanda Karangasem, Sabtu (16/10), mengakibatkan ratusan rumah warga di Dusun Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu mengalami kerusakan yang cukup parah. Warga yang rumahnya rusak berat itu terpaksa tidur di tenda darurat yang telah dibangun di pekarangan rumah mereka.

Salah seorang warga Ban, I Ketut Dudun, mengungkapkan, dirinya hanya memiliki satu rumah dan kini kondisinya rusak berat. “Satu rumah isi tiga kamar dan satu kamar tamu. Dan semuanya tidak bisa ditempati karena rusak berat,” ucapnya.

Ia mengaku kini tidur di gubuk terbuka karena tidak ada tempat yang lainnya untuk berteduh. “Masih tidur di gubuk berempat. Sekarang baru dibangunkan tenda darurat. Kalau sudah selesai dibangun tendanya oleh TNI, nanti kami tidur di sana,” katanya.

Baca juga:  "Shelter" dan MCK Disiapkan untuk Warga Ban Terdampak Gempa

Ia pun meyakini akan lama tidur di tenda darurat ini. Sebab, ia mengaku tak punya biaya memperbaiki rumahnya. “Saya hanya bisa pasrah saja. Semoga nanti dapat bantuan untuk memperbaiki rumah,” harapnya.

Sekretaris BPBD Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana, mengatakan, untuk warga yang rumahnya rusak berat, petugas membangun tenda darurat di areal rumah warga. “Ya, warga yang rumahnya rusak berat sementara tidur di tenda darurat,” sebut Eka.

Baca juga:  Pengunggah Postingan Guide Lokal Besakih Patok Uang Tip Buat Klarifikasi

Ia menambahkan, untuk penyaluran bantuan, diarahkan ke posko yang ada di Kantor Perbekel Ban. Itu dilakukan untuk lebih memudahkan dalam pengolahan logistik. “Tapi, ada juga relawan yang langsung menyalurkan ke warga, itu tidak masalah. Tapi, lebih baiknya bantuan disalurkan ke posko sehingga satu pintu penyalurannya nanti,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam penyaluran logistik ini, pihaknya memang terkendala komunikasi dengan para kadus. Sebab, di Ban sulit mendapatkan jaringan. “Tapi kini, sudah ada HT, sehingga bila warga membutuhkan logistik, petugas bisa langsung mendrop ke lokasi atau kadus yang langsung mengambil ke posko,” terangnya.

Baca juga:  Pengungsi di Sibetan Tinggal Tiga Titik

Ia berharap ada bantuan berupa air bersih, tandon air, snack bayi dan anak anak, alat tidur, alat masak dan makan. “Sembako masih tetap dibutuhkan. Saat ini stok sembako masih mencukupi untuk beberapa hari ke depan.”

Sementara itu, Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, mengatakan, sebanyak 1.354 rumah mengalami kerusakan. Rinciannya, rumah rusak berat sebanyak 375 unit, rumah rusak ringan 849 unit, dan jumlah Pura rusak 130 unit. “Ini data sementara, nanti bisa berubah setiap saat,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN