DENPASAR, BALIPOST.com – Penanganan COVID-19 Bali per evaluasi mingguan yang dirilis Selasa (19/10) di website Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, masih sangat baik. Seluruh kabupaten/kota-nya masih bertahan di zona kuning atau risiko penyebaran rendah.
Sebanyak 9 kabupaten/kota, yakni Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem dan Buleleng berhasil bertahan di zona itu selama 4 minggu berturut-turut. Bertahannya Bali di zona risiko rendah ini diiringi dengan makin menurunnya jumlah kasus aktif yang ditangani.
Dalam sepekan (11-17 Oktober), kasus harian yang ditambahkan Bali terus melandai. Kisarannya di empat puluhan hingga tiga puluhan kasus COVID-19 sehari.
Dilihat dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, kasus aktif berkurang dalam periode itu, 680 kasus menjadi 522 kasus. Turun sebanyak 160 kasus dalam sepekan atau secara rata-rata turun 22,8 kasus sehari.
Sementara itu, dilihat dari kasus konfirmasi, dalam sepekan itu terjadi penambahan sebanyak 243 kasus, yaitu dari 113.259 pada 11 Oktober menjadi 113.502 kasus di 17 Oktober. Jika dirata-ratakan terjadi penambahan sebanyak 34,7 kasus dalam sehari.
Untuk kasus sembuh, tambahannya masih cukup signifikan. Sepekan di periode yang sama, kenaikan kasus sembuh mencapai 388 orang, yaitu dari 108.587 ke 108.975 kasus. Bila dirata-ratakan kesembuhan harian mencapai 55,4 kasus.
Sementara pada kasus meninggal, dalam sepekan dilaporkan sebanyak 13 pasien menjadi korban jiwa, dari 3.992 kasus menjadi 4.005 kasus. Atau tercatat sebanyak 1,8 korban jiwa per hari bila dirata-ratakan.
Nasional Membaik
Zona risiko secara nasional juga terus membaik. Bahkan, nasional sudah 5 minggu atau sebulan terakhir nihil zona merah. Per evaluasi minggu ini, zona risiko sedang atau orange turun dari 3 (0,58 persen) menjadi 2 kabupaten/kota (0,39 persen).
Zona risiko rendah atau kuning masih mendominasi, naik dari 506 kabupaten/kota (98,44 persen) menjadi 509 kabupaten/kota (98,05 persen). Sedangkan tidak ada kasus atau zona hijau jumlahnya mengalami kenaikan dari 5 kabupaten/kota (0,97 persen) menjadi 8 kabupaten/kota (1,56 persen).
Kondisi membaiknya penanganan nasional disebutkan pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan keterangan virtualnya, Senin (18/10). Ia mengatakan hingga saat ini situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terus terkendali pada tingkat yang rendah.
Kasus konfirmasi harian nasional juga terus menunjukkan tren penurunan sejak mencapai puncak pada Juli lalu. “Saat ini hanya tersisa kurang dari 20 ribu, tepatnya 18 ribu (kasus aktif) secara nasional dan kurang dari tujuh ribu (kasus aktif) di Jawa-Bali, tepatnya tujuh ribuan, dibandingkan lebih dari 570 ribu kasus aktif pada puncak varian Delta pada 15 Juli yang lalu,” ujar Luhut disaksikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Indikator lainnya yang menunjukkan situasi pandemi yang terus membaik adalah semakin menurunnya tingkat kematian akibat COVID-19. “Pada 17 Oktober kemarin, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Bali mencatat nol kematian. Provinsi lain di Jawa-Bali mencatat kurang dari lima kematian per hari. Angka ini saya kira jauh lebih bagus lagi daripada bulan Juni sebelumnya,” sebutnya.
Angka kematian yang rendah ini diyakini dapat terus dipertahankan seiring dengan semakin meningkatnya capaian vaksinasi, terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). “Tingkat kematian yang sudah rendah ini kami yakin akan mampu dijaga, seiring dengan capaian vaksinasi lansia Jawa-Bali yang meningkat tajam sejak cakupan vaksinasi lansia yang dijadikan (syarat) penurunan Level PPKM,” ujarnya.
Namun, sampai saat ini cakupan vaksinasi lansia Jawa-Bali baru mencapai 43 persen. “Kita ingin cakupan vaksinasi lansia dalam waktu dua bulan ke depan dapat mencapai 70 persen. Saya kira Menteri Kesehatan, Panglima TNI, dan Kapolri sekarang bekerja habis-habisan untuk mencapai target ini sampai dengan akhir tahun ini,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)