Kakanwil Jamaruli Manihuruk (kiri) didampingi Kadivpas Suprapto. (BP/asa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelarian narapidana dalam kasus pencurian, I Gede Loka Wijaya dari Lapas Kerobokan, masih meninggalkan misteri. Walau sudah ditangkap kembali oleh polisi, namun yang bersangkutan masih bungkam soal bagaimana ia bisa kabur.

“Bahkan kami akan jadwalkan pemeriksaan ketiga kalinya,” ujar Kadivpas Suprapto saat mendampingi Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk, Kamis (21/10).

Misterinya belum diketahui bagaimana dan dari mana yang bersangkutan bisa keluar dari lapas terbesar di Bali itu. Bahkan setelah dicek CCTV juga tidak terekam alias tidak terpantau.

Baca juga:  Dari Guru Besar Unud Ditemukan Tak Bernyawa hingga Korban Jiwa Capai 1 Digit

Ini, menimbulkan banyak tafsir dalam pelarian tersebut. “Setelah kami buka CCTV, tidak terpantau. Kami mencurigai dia kabur lewat tembok yang berdekatan dengan pura,” kata Suprapto.

Dijelaskannya, hingga saat ini Loka Wijaya belum mau terbuka. Pun soal adanya keterlibatan orang dalam lapas, pihaknya belum berani memastikan.

Untuk memberikan rasa aman, saat ini penahanan yang bersangkutan masih dititipkan di luar lapas. “Kalau kita paksakan ke dalam, takut keselamatannya terancam. Dia sudah tiga kali kabur. Pertama di Jembrana, lalu di Tabanan dan terakhir di Kerobokan. Dia ini residivis,” ucap Suprapto.

Baca juga:  Selama Buron, Napi Lapas Kerobokan Gasak Dua Motor

Disinggung soal tenaga pengamanan jika dilihat dari kapasitas LP Kerobokan, Suprapto mengatakan jauh kurang jika dibandingkan kapasitas lapas. “Tenaga keamanan kami cuma 13 orang. Yang di dalam lapas jumlahnya mencapai 1.300 hingga 1.400 lebih. Ini jauh dari angka standar,” jelasnya. (Miasa/balipost)

BAGIKAN