TABANAN, BALIPOST.com – Hujan disertai angin kencang yang mengguyur wilayah kabupaten Tabanan, Rabu (27/10), mengakibatkan pohon tumbang menimpa ruko dan sepeda motor di banjar Cengolo Sudimara, kabupaten Tabanan. Beruntung tidak sampai ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan petugas BPBD Tabanan sudah langsung melakukan penanganan material pohon yang juga menutup badan jalan tersebut.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, laporan adanya pohon tumbang di Jalan Raya Yeh Gangga tepatnya di banjar Cengolo, Sudimara ini diterimanya pukul 13.40 WITA. Dilaporkan jika pohon tumbang tersebut menimpa ruko dan sepeda motor milik Nyoman Sumiarta asal Tibu Biu Kaja, dan menutup seluruh badan jalan.
“Mendapat laporan tersebut, tim reaksi cepat kami langsung turun melakukan penanganan, dan dalam waktu sekitar satu jam sudah bisa selesai penanganan,” ucapnya.
Terkait cuaca yang tidak menentu belakangan ini, Trisna senantiasa mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terkait kemungkinan adanya bencana alam. Seperti berlindung di tempat aman ketika tengah berkendara saat turun hujan deras disertai angin.
Memasuki musim hujan, sejumlah daerah termasuk di kabupaten Tabanan juga terus melakukan antisipasi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Antisipasi dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana, seperti banjir dan longsor.
Di Tabanan, dari data pemetaan kajian risiko bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada tiga kecamatan memiliki resiko tinggi bencana longsor yakni Baturiti, Penebel dan Pupuan. Sedangkan untuk rawan banjir dan banjir bandang, merata hampir diseluruh kecamatan.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Tabanan, I Ketut Supadma mengatakan, ada sembilan potensi bencana yang kemungkinan bisa terjadi di kabupaten Tabanan, seperti banjir, banjir bandang, tsunami, gempa bumi, gelombang ekstrem, kekeringan, kebakaran hutan dan longsor. Dan dari potensi bencana tersebut juga sudah dilakukan pemetaan.
Mengantisipasi adanya bencana yang tidak bisa diprediksi kapan terjadi, BPBD Tabanan sendiri telah bersurat kepada masing-masing kecamatan untuk selanjutnya berkoordinasi dengan setiap desa agar menyiagakan warga, terutama penduduk yang berada di wilayah rawan longsor. Karena itu, lanjutnya, pemerintah desa juga perlu proaktif untuk menyosialisasikan ancaman bencana kepada masyarakat agar mereka waspada dan bersiaga, terutama ketika hujan deras. Khususnya edukasi untuk tidak membuang sampah sembarang, lantaran bencana banjir atapun longsor, sumber utama bencana adalah sampah yang menutupi saluran air (got). (Puspawati/balipost)