Presiden Joko Widodo. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi bukan saja menjadi ujian, tapi juga memberikan pelajaran yang sangat berharga. Ujian dan pelajaran menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Demikian dikemukakan Presiden Joko Widodo saat membuka Mahasabha XII PHDI Pusat yang dipantau secara virtual, Kamis (28/10).

Presiden menyebutkan pandemi bukan hanya beban, tapi kesempatan memperbaiki diri juga diajarkan saat pandemi ini. Umat Hindu dan seluruh masyarakat Indonesia diminta untuk mengambil pelajaran dari pandemi ini, sehingga menjadi bangsa yang tahan banting, semakin kokoh, dan yang mampu memenangkan tantangan-tantangan ke depan.

Presiden mengucapkan terima kasih terhadap ikhtiar yang dilakukan umat Hindu di Tanah Air dalam 2 tahun terakhir. Bersama-sama pemerintah menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Presiden meminta berbagai ikthiar harus terus dilakukan dalam menjaga imunitas tubuh, melindungi diri sendiri, dan sekitar dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Serta, bersedia divaksin untuk memperkuat proteksi tubuh dari risiko berat.

“Selain itu, kita juga memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar bangsa dan negara kita diberikan kekuatan sehingga bisa melewati segala ujian dan tantangan,” ujarnya.

Baca juga:  Sukses Pasar Karetan, Bakal Disusul Pasar Pancingan di Desa Wisata Bilebante NTB

Selama dua tahun diterpa pandemi, muncul kesadaran dalam bidang kesehatan. “Kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan memakai masker, dan menjaga jarak telah menjadi kesadaran masyarakat,” sebutnya.

Pandemi, lanjutnya, telah mengajari bahwa kesehatan adalah agenda bersama. “Jika ingin sehat, warga lain juga harus sehat. Demikian pula halnya kesadaran untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Hal ini merupakan modal besar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat dan dalam pengembangan SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, partisipasi, kesadaran, dan gotong royong masyarakat menguat luar biasa. Saling peduli, saling membantu sesama, tanpa melihat latar belakang suku, agama, ataupun budaya. “Pandemi telah menguatkan modal sosial kita sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air,” tegasnya.

Presiden berharap kepada pemimpin umat Hindu menjadi pionir dan contoh dalam menjaga persatuan dan selalu memperkuat modal sosial, menyebarkan semangat toleransi dan moderasi beragama ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. “Saya percaya dengan nilai-nilai luhur agama yang menyatu dengan kearifan budaya nusantara, umat Hindu berkontribusi besar bagi pembangunan fondasi peradaban bangsa dengan terus menjaga keharmonisan sebagai jalan menuju kebahagiaan,” ujarnya.

Baca juga:  Tiga Zona Orange Masih Tambah Puluhan hingga Belasan Warga Terkonfirmasi COVID-19

Sementara itu, Ketua Panitia Mahasabha XII PHDI, Mayjen TNI Purn. Made Datrawan mengatakan pelaksanaan Mahasabha XII ini sesuai dengan Ketetapan Mahasabha XI pada 2016 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Kegiatan ini akan berlangsung dari 28 hingga 31 Oktober.

Tujuan mahasabha ini adalah untuk memenuhi ketentuan organisasi sebagaimana tertuang dalam AD/ART. Dalam kesempatan ini, lanjutnya, akan disempurnakan dan ditetapkan AD/ART sesuai visi, misi, dan peran PHDI sebagai majelis tertinggi agama Hindu di Indonesia. Dirumuskan dan ditetapkannya program umum PHDI periode 2021-2026.

Selanjutnya, terpilih dan ditetapkannya pengurus PHDI periode 2021-2026. Serta tersusunnya rekomendasi terkait permasalahan aktual yang berkembang. Tema diangkat adalah Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju.

Peserta berjumlah 498 orang. Terdiri dari anggota Sabha Pandita, pengurus harian pusat, dan ketua badan serta yayasan yang dibentuk pengurus harian pusat, anggota Sabha Walaka, utusan PHDI provinsi/kabupaten/kota, utusan lembaga/badan/organisasi yang bernafaskan Hindu berskala nasional, utusan instansi terkait yang berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan umat Hindu. Peninjau berjumlah 85 orang. Terdiri dari utusan instansi terkait pelayanan dan pembinaan umat Hindu serta utusan lembaga/badan/organisasi yang bernafaskan Hindu yang mendaftar ke PHDI pusat.

Baca juga:  Antisipasi Penyebaran COVID19, Begini Protap di Perbankan

Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya mengutarakan di tengah pandemi COVID-19, acara ini dilaksanakan secara hybrid. Ia mengatakan bahwa pihaknya secara kolegial menjalankan hasil Mahasabha XI di Surabaya. “Kami berupaya menjaga kehidupan yang harmoni di internal umat dan eksternal umat melalui kegiatan dharma agama dan negara,” ujarnya.

Dalam Mahasabha ke-12, disebutnya, akan digelar pemilihan Ketua Umum Pengurus Harian, Dharma Adhyaksa, dan Dharma Walaka, serta anggota PHDI di tingkat pusat. Ia memohon maaf jika dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN