DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (30/10), meninjau pembangunan Pelabuhan Sanur, Bali. Saat ini progress pembangunan sudah mencapai sekitar 23,5 persen atau lebih cepat dari yang ditargetkan yaitu sekitar 15,6 persen.
Dalam rilisnya, Menhub mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa walaupun mengutamakan aspek kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19, tetapi pembangunan infrastruktur transportasi harus bisa berjalan baik sesuai dengan rencana.
“Pembangunan Pelabuhan Sanur sudah dimulai sejak Desember 2020. Saya berharap pembangunannya sudah bisa diselesaikan pada awal Mei 2022 atau bertepatan dengan libur lebaran,” katanya.
Sehingga di masa libur tersebut, lanjut Budi Karya, orang-orang sudah bisa memanfaatkan fasilitas pelabuhan untuk berlibur, beribadah bagi masyarakat sekitar, ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan.
Ia mengungkapkan, Pelabuhan Sanur akan menciptakan konektivitas yang baik antara Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Lembongan yang juga disebut dengan kawasan segitiga emas. “Sebelumnya kapal-kapal di Sanur berlabuh tanpa dermaga. Dengan adanya pelabuhan ini dapat meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan dan menjadi budaya baru dalam bertransportasi,” ungkap Menhub.
Menhub menuturkan, kehadiran Pelabuhan Sanur diharapkan akan menarik wisatawan berkunjung ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Di dua daerah tersebut juga dibangun Pelabuhan yaitu Pelabuhan Bias Munjul dan Pelabuhan Sampalan.
“Sanur akan hidup lagi sebagai destinasi wisata bersama dengan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan,” ujar Menhub.
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut Sanur dilakukan dalam periode tahun anggaran 2020-2022. Bersumber ari APBN Kemenhub dengan pagu anggaran sebesar Rp 398 miliar. (kmb/balipost)