DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Periode 2021-2026, Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya mengatakan telah 4 hari Mahasabha XII digelar secara hybrid. Ia mengatakan ke depannya, pengurus akan melakukan kolaborasi pentahelix dengan menjalankan dharma agama dan negara.
Dalam sambutan yang disiarkan kanal YouTube PHDI, Minggu (31/10), Wisnu mengatakan dharma negara yang akan dijalankan tak terlepas dari ajaran Pancasila sebagai dasar negara. “Selaku umat Hindu, dasarnya adalah Panca Sradha, Panca Sembah, dan seterusnya agar kita dekat dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sehingga dharma negara dan agamanya sinergis untuk membangun jiwa dan raganya,” jelasnya.
Di internal, ia mengatakan akan berupaya agar umat Hindu bersatu padu, saling menghormati satu sama lain. Kondisi ini akan disesuaikan dengan desa, kala, patranya. “Semuanya adalah keluarga besar,” ujar Wisnu.
Umat Hindu diminta jangan pernah lengah dan terus belajar. “Eling ring bhisama, eling ring pandita, eling dengan semeton, eling dengan peraturan pemerintah (ingat dengan fatwa, ingat dengan pinandita, ingat dengan sesama, ingat peraturan pemerintah, red),” tegasnya.
Ia juga mengatakan ke depannya, PHDI berupaya memajukan ekonomi umat, baik itu lewat koperasi maupun lembaga lainnya. “Umat kita akan lebih sehat, tidak ada stunting. Moderasi beragama kita hembuskan terus,” jelas Wisnu.
Sebelumnya, Ketua Panitia Mahasabha XII PHDI, Mayjen TNI Purn. Made Datrawan mengatakan bahwa Wisnu Bawa Tenaya kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Harian PHDI masa bakti 2021-2026. Ketua Dharma Adhyaksa juga kembali dipercayakan pada Ida Pedanda Made Gde Bang Buruan Manuaba. Sedangkan Ketua Sabha Walaka dijabat Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana.
Datrawan mengatakan pelaksanaan Mahasabha XII ini telah dilaksanakan selama 4 hari (28-31 Oktober) di Jakarta dan secara virtual lewat aplikasi Zoom. Peserta berjumlah 364 orang, terdiri dari anggota Sabha Pandita, pengurus harian pusat, dan ketua badan serta yayasan yang dibentuk pengurus harian pusat, anggota Sabha Walaka, utusan PHDI provinsi/kabupaten/kota, utusan lembaga/badan/organisasi yang bernafaskan Hindu berskala nasional, utusan instansi terkait yang berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan umat Hindu. Sedangkan peninjau berjumlah 72 orang, terdiri dari utusan instansi terkait pelayanan dan pembinaan umat Hindu serta utusan lembaga/badan/organisasi yang bernafaskan Hindu yang mendaftar ke PHDI pusat. (Diah Dewi/balipost)