DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki November, masyarakat diimbau mewaspadai Badai La Nina. Sesuai prediksi BMKG, badai ini akan terjadi pada November hingga Februari.
Kondisi ini diprediksi mengakibatkan peningkatan curah hujan hingga 70 persen di Kota Denpasar. Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, I.B. Joni Ariwibawa, Minggu (31/10), menjelaskan bahwa Badai La Nina identik dengan hujan deras disertai dengan angin kencang.
Karenanya, dalam mencegah hal yang tidak diinginkan, BPBD Kota Denpasar menyiagakan seluruh personil di 4 Pos yang disertai dengan peralatan lengkap. Selain itu, lanjut Gus Joni bahwa pihaknya juga secara intens terus berkordinasi dengan BMKG sehingga upaya mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan dapat dioptimalkan sedini mungkin.
“Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa Badai La Nina akan terjadi pada November hingga Februari, dan kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya
Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat diimbau menunda untuk bepergian jika terjadi hujan lebat. Namun demikian, jika terpaksa untuk bepergian agar menghindari berteduh atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar, papan reklame serta piranti ketinggian lainya.
Gus Joni menambahkan bahwa masyarakat juga diharapkan berperan aktif untuk memberikan informasi berkaitan dengan keberadaan pohon perindang yang membahayakan. Selain itu, masyarakat juga agar tidak membuang sampah sembarangan untuk mengindari banjir.
“Kami juga telah berkordinasi bersama OPD terkait seperti halnya DLHK untuk optimalisasi perompesan pohon dan DPUPR untuk normalisasi alur sungai dan perawatan tebing dan terasering yang rawan longsor,” ujarnya
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap musim penghujan dan Badai La Nina, hindari pohon besar, papan reklame dan piranti lainya yang tinggi. Warga juga diminta segera menghubungi BPBD Kota Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333, masyarakat juga diimbau untuk memantau kerawanan bencana lewat aplikasi Inarisk dan Info BMKG. (Asmara Putera/balipost)