DENPASAR, BALIPOST.com – Bali menjadi perhatian khusus dalam penanganan pandemi dan penerapan protokol kesehatan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Senin (1/11) dalam keterangan virtual dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden, hal ini dikarenakan akan ada berbagai event internasional digelar di Bali pada tahun depan.
Disebutkannya, dalam rapat terbatas terkait evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Provinsi Bali menjadi perhatian khusus karena sepanjang 2022 akan ada sejumlah event internasional yang digelar. Dalam event itu juga mengundang banyak pimpinan negara sahabat.
“Pada bulan Maret, Mei, dan sepanjang tahun 2022 ada acara-acara besar yang berskala internasional yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat,” kata Muhadjir.
Ia mengatakan akan ada uji coba pelaksanaan event internasional di Bali oleh Kemenkes agar pimpinan daerah mengatisipasi langkah yang diperlukan jika di daerah akan digelar event internasional.
Muhadjir juga meminta semua pihak untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan atau prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). “Prokes tetap dijaga untuk mencegah penularan, deteksi perjalanan luar negeri dan dalam negeri, kemudian PPKM harus deteksi lengkap,” ujarnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menambahkan protokol kesehatan (prokes) menjadi penting meski saat ini kasus COVID-19 di Indonesia sedang turun. “Kita ingin memastikan implementasi protokol kesehatan bisa dilakukan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi. Terutama nanti menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru),” katanya.
Ditambahkannya penerapan prokes ini akan dilakukan dengan sebaik-baiknya mencegah penularan karena tahun depan akan banyak event besar digelar di Bali. Rencananya akan dilakukan pilot project pertemuan internasional di tahun ini.
‘Yang pertama mungkin pertemuan internasional kesehatan, nanti akan ada event bulutangkis internasional. Juga meeting G20 akan mulai, dimana nanti kita akan melihat di pilot project itu apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki. Agar nanti pada saat pertemuan internasional yang memang terjadi tahun depan sudah jauh lebih siap. Jauh lebih teruji protokol kesehatan kita,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)