NEGARA, BALIPOST.com – Harga minyak curah di sejumlah pasar tradisional di Jembrana merangkak naik. Kenaikan paling signifikan terjadi sepekan terakhir berkisar antara Rp 500 rupiah per liter.
Sejumlah warga yang biasa membeli minyak mengaku adanya kenaikan harga di warung-warung. Menurut pedagang, harga ini mengikuti pasaran dan di sejumlah wilayah di Jawa juga mengalami kenaikan serupa. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, minyak sangat diperlukan.
Terlebih mendekati hari Raya Galungan dan Kuningan. “Belum tahu apakah karena mendekati hari raya, harga ini ikut naik. Biasanya di hari raya sebelumnya tidak naik untuk minyak,” kata Andiani (37) ibu rumah tangga, Selasa (2/11).
Sementara itu, dari hasil pemantauan harga di pasar-pasar tradisional oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, hingga Selasa, kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok itu terjadi sepekan terakhir. Saat ini per liter minyak sawit curah super menembus Rp 18.900. Sementara yang biasa Rp 17.800 per liternya.
Harga itu naik sekitar Rp 500 per liter dibandingkan sepekan lalu. Kondisi ini terjadi hampir merata di pasar-pasar tradisional di Jembrana. Belum diketahui pasti penyebab kenaikan harga minyak curah.
Sementara itu, sejumlah harga kebutuhan dapur lainnya terjadi penurunan. Seperti di Pasar Umum Jembrana, harga cabe merah kecil turun dari Rp 20 ribu menjadi Rp 16 ribu, cabai merah besar dari Rp 18.000 menjadi Rp 16.000 per kilogram. Begitu juga bawang merah turun dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 16 ribu.
Sedangkan untuk daging ayam masih stagnan di harga Rp 35 ribu per kilogram. Pengawasan rutin harga sembako juga terus dilakukan Dinas Koperindag dengan update harga tiap pekan. (Surya Dharma/balipost)