Panen Cavendish - Bupati Tamba menghadiri panen perdana pisang Cavendish kemitraan di Asah Duren. Bupati Tamba mendorong petani mengembangkan pisang Cavendish dilahan yang kurang produktif. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri panen perdana pisang Cavendish di Koperasi Mitra Nusantara Abadi Banjar Segah, Desa Asah Duren, Kecamatan Pekutatan, Rabu (3/11). Panen perdana Pisang Cavendish ini adalah bentuk kemitraan antara PT Nusantara Segar Abadi dengan petani yang diwadahi ke dalam Koperasi Mitra Nusantara Abadi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Pimpinan Cabang BRI Bali Nusra, Direksi Perusda Bali, Kepala Cabang Bank BRI Negara Dwi Lianasari, unsur TNI/Polri serta para petani yang hadir dalam kegiatan tersebut. Bupati Jembrana I Nengah Tamba seusai panen perdana pisang Cavendish menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Nusantara Segar Abadi yang betul-betul serius untuk memberdayakan petani-petani di Jembrana untuk ikut serta mengembangkan pisang Cavendish di lahan-lahan yang kurang produktif.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Welly Soegiono selaku perwakilan dari PT Nusantara Segar Abadi, yang telah berhasil meng-guidance (memandu) para petani-petani pisang sampai dengan berhasil melaksanakan panen perdana ini. Dari awal petani kita sudah diberi bibit secara gratis, kemudian ditanam selama 9 bulan dan didampingi juga selama proses pemeliharaan, serta yang terpenting hasil panen pun sudah dibeli, itu artinya bahwa dari hulu ke hilir sudah selesai dan tentunya itu yang sangat kita harapkan,” ucapnya.

Baca juga:  Ini, Empat Budaya yang Didaftarkan Badung Sebagai WBTB

Lebih lanjut Bupati Tamba berharap ke depan makin banyak lagi petani-petani di Jembrana yang mau berkecimpung dalam mengembangkan tanaman holtikultura pisang Cavendish. “Ke depan, Saya berharap lebih banyak lagi petani-petani di Jembrana mau ikut mengembangkan komoditi pisang Cavendish ini, mengingat memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Kemarin kita sudah berhasil mengekspor manggis Jembrana sebanyak 71 ton ke negara China, juga mulai menanam Alpukat kualitas ekspor di KTH, semoga itu semua adalah wujud kebangkitan petani di Jembrana. Apapun yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan tekun akan menghasilkan sesuatu yang baik. Dari pandemi ini mengajarkan kita semua untuk tekun, harus betul-betul dilakukan dengan serius,” harapnya.

Sementara Welly Soegiono perwakilan dari PT Nusantara Segar Abadi menyampaikan ini adalah bentuk pemberdayaan lahan-lahan milik petani di Jembrana, dengan harapan mampu memenuhi kebutuhan pisang lokal khususnya di Bali, jadi tidak lagi mendatangkan dari Lampung. Apalagi hal itu juga sesuai dengan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

Baca juga:  Realisasikan Program BAAS, Bupati Tamba Pimpin OPD Bantu Kebutuhan Gizi Anak Stunting

“Sebelumnya Kita dengan Perusda mengembangkan pisang ini, itu sebagai percontohan guna merangsang para petani untuk ikut berkecimpung mengembangkan pisang cavendish dan nantinya bukan hanya buah pisang saja, namun buah-buah yang lain juga, karena selama ini buah-buah nasional juga belum dikelola dengan baik. Jadi seperti pisang ini, dikelola dengan baik, dikemas dengan baik, dan dipasarkan dengan baik juga akan menjadikan buah local ini menjadi tuan dirumahnya sendiri,” imbuhnya.

Nyoman Sudana selaku petani pertama yang mengembangkan pisang Cavendish di Jembrana dan bermitra dengan PT Nusantara Segar Abadi menuturkan mengawali untuk melakukan penanaman pisang Cavendish berkerjasama dengan PT. Nusantara Segar Abadi sekitar 10 bulan yang lalu.

Baca juga:  RSUD Sanjiwani Siapkan Layanan Poliklinik Eksekutif Rawat Jalan

Ditambahkannya ketertarikan terhadap pengembangan pisang Cavendish ini, karena dari segi panen, kurun waktu 10 bulan sudah bisa dipanen. Selain itu juga program dari PT. NSA yaitu bibit diberikan secara gratis, pendampingan dalam pemeliharaan juga dilakukan secara kontinyu, serta yang terpenting adalah hasil panen seluruhnya ditampung oleh PT. NSA.

“Untuk tahap pertama, menanam 1000 pohon pisang dengan luas tanah 50 are target panen kali ini per pohon kita analisis minimal 21 kg dan maksimal 30 kg lebih , untuk ke depan tentu akan dikembangkan lagi karena lokasi yang kita miliki seluas 1 hektar. Kita bertahap penanamannya, dan diluar juga petani-petani yang lain beberapa sudah ikut seperti di pekutatan dan medewi dengan total untuk tahun ini sekitar 4 hektar,” katanya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Bank BRI Cabang Negara yang telah memberikan bantuan berupa sepeda motor roda 3. “Ini mempermudah kami dalam mobilitas khususnya mengangkut hasil panen maupun dalam pemeliharaan budidaya pisang Cavendish ini,” pungkasnya (adv/balipost)

BAGIKAN