Tukad Mati di wilayah Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com –  Normalisasi sungai di Kabupaten Badung terus digencarkan guna mencegah terjadinya banjir saat musim hujan tiba. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) juga melakukan pemeliharaan jalan yang ada di Gumi Keris.

Kepala Dinas PUPR Badung, Ida Bagus Surya Suamba saat dikonfirmasi Rabu (3/11) mengakui normalisasi sungai dan perawatan jalan dilakukan rutin setiap tahun. Bahkan, dalam setahun ini PUPR Badung menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk pemeliharaan tersebut.

“Rutin kita lakukan setiap tahun. Bahkan pembersihan saluran irigasi atau sungai di Badung kita lakukan sampai Desember 2021 ini,” ujarnya.

Baca juga:  Musim Hujan, Bali Diminta Waspadai Dua Potensi Bencana Ini

Dijelaskan, anggaran Rp 20 miliar digunakan dalam program pemeliharaan saluran irigasi, gorong-gorong, dan pemeliharaan jalan. Anggaran ini menjangkau perawatan di enam kecamatan di Gumi Keris. “Jadi kita punya tim di setiap kecamatan, tim ini akan membersihkan semua saluran air yang ada. Termasuk melakukan pemeliharaan jalan yang ada di Badung,” ucapnya.

Dikatakan, di musim hujan ini PUPR Badung akan gencar turun ke jalan untuk membersihkan saluran air. Bahkan, perbaikan jalan tidak luput dilakukan khususnya jalan berlubang. “Biasanya jalan kalau musim hujan ini kan banyak yang berlubang. Sehingga kita lakukan pemeliharaan rutin,” bebernya.

Baca juga:  Kerusakan Akibat Banjir di Jalan Denpasar-Gilimanuk Diperbaiki

Birokrat asal Tabanan itu menjelaskan ada tim yang melakukan eksekusi di setiap kecamatan. Tim tersebut akan melakukan pembersihan sampah saat banjir, perbaikan jalan, maupun pembersihan gorong-gorong di setiap kecamatan yang ada di Badung, yakni kecamatan Petang, Mengwi, Abiansemal, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan.

“Jadi ada 6 orang di setiap kecamatan. Sehingga kita pastikan penanganan cepat. Namun kalau terjadi banjir atau luapan air di jalan yang besar, kita akan langsung bantu dengan melakukan penyedotan air,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung telah memetakan kawasan yang berpotensi terkena bencana. Berdasarkan informasi, kawasan rawan bencana dibagi dua, yakni Badung Utara rawan terjadi bencana longsor, sedangkan di Badung Selatan berpotensi terjadi banjir dan tsunami.

Baca juga:  Almarhum Mantan Ketua PHDI Diaben di Singaraja

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Wirya mengatakan pihaknya telah turun melakukan pemantauan sekaligus melakukan evakuasi. Selain itu, BPBD Badung juga telah melakukan mitigasi daerah yang rawan bencana.

Bahkan jauh sebelum terjadinya bencana telah dilakukan upaya pencegahan. “Setelah melakukan mitigasi di Kecamatan Petang berpotensi adanya tanah longsor, sementara di Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan berpotensi banjir. Selain itu mulai Desa Cemagi hingga Tanjung Benoa bisa berpotensi tsunami,” ungkapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN