Sejumlah buruh keluar dari pabrik Kahatex di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (9/11/2018). Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka hingga Agustus 2018 mencapai tujuh juta orang atau 5,34 persen dari angkatan kerja. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terdapat penurunan 40.000 orang angka pengangguran. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2021 sebanyak 9,1 juta orang atau turun 670 ribu dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebanyak 9,77 juta orang. Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan hal ini seiring dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka secara nasional dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen per Agustus 2021.

“Angka pengangguran kita tahun ini lebih rendah dari Agustus tahun lalu. Tingkat pengangguran terbuka Agustus 2021 mencapai 6,49 persen atau 9,1 juta orang atau turun dari Agustus 2020 yang mencapai 7,07 persen,” katanya di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (5/11).

Tingkat pengangguran terbuka sendiri merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang dimanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Baca juga:  Koperasi Perempuan Harus Didukung BUMDes

Tingkat pengangguran terbukaper Agustus 2021 sebesar 6,49 persen berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar enam orang penganggur. Pada Agustus 2021 tingkat pengangguran terbuka turun 0,58 persen poin dibandingkan Agustus 2020, namun mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.

Pada Agustus 2021 tingkat pengangguran terbuka laki-laki sebesar 6,74 persen atau lebih tinggi dibanding perempuan yang sebesar 6,11 persen. Tingkat pengangguran terbuka​​​​​​​ laki-laki turun dibandingkan Agustus 2020 dan Februari 2021, masing-masing sebesar 0,72 persen poin dan 0,07 persen poin.

Baca juga:  Indonesia Bidik Potensi Perdagangan Emisi Karbon lewat Restorasi Terumbu Karang

Sementara tingkat pengangguran terbuka​​​​​​​ perempuan turun 0,35 persen poin dibandingkan Agustus 2020 dan mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen poin dibandingkan Februari 2021. Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, tingkat pengangguran terbuka​​​​​​​ perkotaan sebesar 8,32 persen atau lebih tinggi hampir dua kali dibanding perdesaan yang sebesar 4,17 persen.

Tingkat pengangguran terbuka​​​​​​​ menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan nasional yaitu turun dibandingkan Agustus 2020 dan naik dibandingkan Februari 2021.

Dibandingkan Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka perkotaan dan perdesaan masing-masing turun sebesar 0,66 persen poin dan 0,54 persen poin, namun jika dibandingkan Februari 2021 pengangguran terbuka perkotaan dan perdesaan naik masing-masing 0,32 persen poin dan 0,06 persen poin.

Baca juga:  AirAsia Resmi Layani Rute Denpasar-Kertajati

Pada Agustus 2021 ​​​​​​​penduduk kelompok umur muda 15 – 24 tahun merupakan pengangguran terbuka tertinggi mencapai 19,55 persen, sedangkan penduduk kelompok umur tua di atas 60 tahun paling rendah sebesar 2,73 persen.

Pola yang sama terjadi pada Agustus 2020 maupun Februari 2021 yaitu dibandingkan Agustus 2020 terjadi peningkatan pengangguran terbuka pada kelompok umur tua sebesar 1,03 persen poin. Namun jika dibandingkan Februari 2021, peningkatan pengangguran pada umur muda dan kelompok umur tua masing-masing sebesar 1,52 persen poin dan 1,44 persen poin. (kmb/balipost)

BAGIKAN