BANGLI, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha dan Wakil Bupati Bangli, Wayan Diar melaksanakan peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli. Groundbreaking dilakukan di halaman RSU Bangli, Kelurahan Kawan, Bangli pada, Jumat (5/11).
Gubernur Bali menyampaikan apresiasi atas program pembangunan RSU Bangli yang dinilai sebagai prioritas kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Karena kesehatan merupakan kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi dengan pelayanan yang baik, seperti gedung yang memenuhi standar, hingga alat kesehatannya maupun SDM tenaga kesehatannya. “RSU Bangli yang ada saat ini masih kurang layak. Dengan adanya pembangunan ini semoga semoga pelayanan kesehatan di Bangli semakin meningkat, karena di Bangli ini daerah dan kondisi alamnya sangat sejuk, jadi sangat cocok untuk terapi kesehatan,” jelasnya.
Perluasan RSU Bangli yang memanfaatkan lahan Pemprov Bali Eks RSJ Bangli seluas 42 are dengan sistem pinjam pakai telah menjadi perhatian Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini. Sehingga untuk mempercepat pembangunan RSU Bangli, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini telah memproses hibah lahan Pemprov Bali seluas 83 are kepada Kabupaten Bangli yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RSU Bangli.
“Saya komit mendukung kepentingan Kabupaten/Kota, sepanjang bisa saya penuhi dan tidak menyalahi aturan perundang-undangan. Sebelumnya proses birokrasi serba susah. Banyak lahan milik Pemprov yang berada dikawasan Kabupatem/Kota hingga di tingkat desa yang pemanfaatannya belum optimal. Jadi inilah yang saya coba perbaiki, jika memang dibutuhkan dan bermanfaat akan saya bantu,” tegasnya yang disambut tepuk tangan.
Pemberian hibah, kata Gubernur Koster didasarkan pada tiga aspek penting yakni: 1). Apakah Provinsi berkepentingan dengan lahan yang ada untuk pengembangan infrastruktur pemerintahan dilokasi tersebut; 2). Apakah dari segi luasan lahannya dan pertimbangan lainnya memiliki nilai ekonomis yang bagus, sehingga bisa dijadikan sumber untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD); dan 3). Jika opsi 1 dan 2 sudah tidak terpenuhi, langsung ke opsi 3 dengan memberikan hibah melalui pendekatan sosial dengan memberikan manfaat untuk Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, hingga bermanfaat untuk masyarakat. “Seperti halnya lahan di RSJ ini, Provinsi hanya memanfaatkan beberapa, sedangkan Kabupaten Bangli sangat berkepentingan untuk pengembangan layanan masyarakat di bidang kesehatan. Ya kenapa kita tidak berikan saja, jika masyarakat Bangli sudah sehat dan sejahtera, tentu secara tidak langsung Pemprov juga akan menerima manfaatnya,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Diakhir pidatonya, Gubernur Koster mengapresiasi keberhasilan pengelolaan RSU Bangli dibawah kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Artha dan Wakil Bupati Wayan Diar yang saat ini berhasil memperoleh surplus/laba, dibanding pengelolaan sebelum-sebelumnya. Tak hanya itu, pembangunan di Bangli saat ini juga telah menunjukkan perkembangan yang semakin signifikan, semakin menggeliat berkat komitmennya di dalam mengelola pemerintahan ke arah yang semakin baik. “Semenjak melantik 6 Bupati/Wali Kota secara bersamaan, Bupati Bangli telah mampu merancang dan melaksanakan beberapa pembangunan ditengah keterbatasan, diantaranya penataan lapangan, pembangunan gedung DPRD, dan saat ini pembangunan gedung RSU. Ini menunjukkan perubahan wajah baru di Kabupaten Bangli,” ungkapnya.
Seraya mengatakan begitulah cara kerja seorang pemimpin yang konkrit, simpel, tapi tidak menyalahi aturan, dan dijalankan dengan tata kelola yang didukung dengan administrasi yang baik dan benar.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha di hadapan Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa prosesi peletakan batu pertama ini dilaksanakan mendahului. Karena sesuai kepercayaan Hindu hari baik pembangunan hanya ada saat ini, akibat terkendala uncar balung yang dipercaya kurang baik untuk memulai pembangunan.
Perluasan gedung RSU Bangli, kata Bupati Sang Nyoman Sedana Artha lebih lanjut dikatakannya dalam rangka untuk mewujudkan visi misi yang diusungnya, khusus masalah kesehatan yakni memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bangli secara berkeadilan, murah dan berkualitas, yang juga sebagai dukungan terhadap visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Sebelumnya Kami juga telah membenahi RSU Bangli dengan cara melakukan mutasi atau penyegaran SDM, penerapan kebijakan pelarangan rujukan yang sebelumnya bisa dilakukan oleh faskes, namun saat ini hanya boleh dilakukan oleh pihak RSU, serta peningkatan fasilitas layanan kesehatan RSUD. Kemudian di RSU Bangli juga sudah ada Bedah Urologi, hingga operasi paru juga Kita sudah punya. Selanjutnya dalam waktu dekat juga sudah dirancang layanan bedah saraf dan juga onkologi. Serta pusat rehabilitasi kanker, karena tingkat penyakit ini di Bangli cukup tinggi,” jelasnya.
Secara rinci, pembangunan gedung RSU Bangli terdiri dari 2 gedung yakni 1A dan 1B. Untuk gedunga 1A direncanakan untuk pemanfaatan ruang Laboratorium dan Radiologi, IGD, Bank Darah dan Farmasi, Ruang Persalinan, ICCU dan Fisioterapi.
Sementara untuk 1B diantaranya untuk Poliklinik, Rekam Medik dan Farmasi Poliklinik, Hermodialisa dan Penunjang Kamar Operasi untuk ruang OK. “Perluasan gedung RSU Bangli selama ini terkatung-katung, karena terkendala lahan, dan proses pengajuan hibah pun menjadi sekedar mimpi karena tidak pernah terealisasi. Namun di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster pengajuan hibah oleh Kabupaten Bangli ke Pemprov Bali benar-benar seperti mimpi agar masyarakat Bangli memiliki fasilitas kesehatan yang semakin baik. Mewakili Pemerintah Kabupaten Bangli dan atas nama masyarakat Bangli Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas dukungan Bapak Gubernur Bali,” pungkasnya. (kmb/balipost)