SINGARAJA, BALIPOST. com – Tanah longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi menimbulkan kerusakan beberapa rumah warga di Buleleng. Untuk membantu para korban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng sedang mempersiapkan proposal bantuan yang akan diajukan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Menurut Sekretaris Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, ini karena sumber dana bantuan sosial tak terencana dialokasikan di provinsi, sehingga Buleleng mencoba mengakses pos anggaran itu. Gede Suyasa mengatakan, berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), permohonan bantuan perbaikan untuk korban bencana alam yang tidak masuk sebagai bencana daerah, dapat diajukan ke provinsi.
Ini bisa dilakukan dengan mengajukan proposal permohonan bantuan sosial (bansos). “Peristiwa ini tidak termasuk sebagai bencana daerah. Sebaliknya, bencana ini sifatnya sangat lokalistik, sehingga sesuai SOP kita ajukan ke provinsi dan memang ada sumber anggaran di sana melalui bantuan sosial tak terencana,” katanya.
Ia meminta warga tetap waspada menghadapi musim cuaca ekstrem. BMKG memprakirakan terjadi La Nina beberapa bulan ke depan ini.
Kewaspadaan yang tinggi ini diperlukan untuk mengurangi potensi terjadinya korban jiwa. “Bagaimana sikap mitigasi yang lebih, melakukan upaya pencegahan dini terhadap dampak bencana itu sendiri,” tegasnya.
Bencana tanah longsor karena hujan deras terjadi di Desa/Kecamatan Tejakula, Desa Sepang, dan Desa/Kecamatan Busungbiu. Di Kecamatan Tejakula, dapur dan kamar mandi milik Jro Mangku Suci tergerus hujan.
Sedangkan di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, rumah permanen milik Ketut Sirka (45) tertimbun tanah longsor. Tanah terjal yang tidak jauh dari rumahnya longsor setelah hujan deras mengguyur. Tembok pada dua kamar tidur rumah korban jebol.
Tanah longsor juga terjadi di Banjar Dinas Belulang, Desa Sepang. Tanah longsor skala ringan terjadi di areal rumah milik Ketut Alim, Made Mara, dan Nengah Galiawan. (Mudiarta/Balipost)