AMLAPURA, BALIPOST.com – Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, mengajak seluruh umat Hindu senantiasa mulat sarira dalam perayaan Galungan. Umat Hindu akan merayakan Galungan pada Rabu (10/11).

Mengingat pandemi global yang sudah berjalan menuju endemi, pihaknya berharap agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Galungan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Serta menerapkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya.

Baca juga:  Usai Galungan, Volume Sampah Naik 30 Persen

Guna mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, secara sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara ekonomi dan berkepribadian alam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi.

Bupati Gede Dana juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Karangasem agar tetap mengimplementasikan nilai adiluhung leluhur kita yaitu “segilik seguluk salunglung sabayantaka”.

Baca juga:  Juli 2019, Inflasi Bali Lebih Tinggi dari Nasional

Terkait dengan kondisi dan situasi yang sudah membaik menuju endemi, dimana pariwisata sudah akan mulai bangkit kembali, Bupati Gede Dana juga sudah meresmikan beberapa ikon khas Karangasem. Diantaranya Buah Salak Sibetan dan juga Bunga Kasna. Kedepan diharapkan masyarakat mampu menjaga produk asli Karangasem ini agar dikenal dunia.

“Perayaan Hari Raya Galungan menjadi kesempatan untuk kita memakai produk khas Karangasem seperti Salak Sibetan serta Bunga Kasna sebagai sarana, agar dapat diperkenalkan serta dilestarikan. Rahajeng nyanggra Rahina Galungan Lan Kuningan. Rahayu Rahayu Rahayu,” tandas Gede Dana. (Adv/Balipost)

Baca juga:  Pembangunan di Stadion Wikrama Mandala Dicek Bupati Dana
BAGIKAN