Area perawatan pasien COVID-19 di RSUD. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penyebaran COVID-19 kini sudah dapat dikendalikan. Ini terlihat dari angka pasien COVID-19 yang sudah nihil sejak sepekan terakhir di RSUD Klungkung.

Meski demikian, RSUD Klungkung tidak mau lengah. Situasi pasca-Galungan maupun momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), perlu diantisipasi lebih lanjut.

“Kami masih mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus pasca hari Raya Galungan maupun libur Natal dan Tahun baru pada akhir tahun nanti. Jadi, belum ada pengalihan status ruangan isolasi,” kata Direktur RSUD Klungkung. dr. I Nyoman Kesuma, Jumat (12/11).

Baca juga:  Kantongi Animasi Desain Perencanaan, Koster-Giri Pastikan Tata Kawasan Pura Batur

Sebagaimana data terakhir di RSUD Klungkung, hingga, Jumat (12/11) sudah tidak ada penambahan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Klungkung. Sebagai antisipasi situasi pasca-Galungan maupun nataru nanti, pengalihan ruangan urung dilakukan meski penyebaran COVID-19 sudah landai. Pihaknya masih menyiagakan sebanyak 67 bed di ruang isolasi dan 6 bed khusus untuk ICU COVID-19.

Situasi pascagalungan maupun menjelang nataru memang sedikit mengkhawatirkan. Sebab, mobilitas masyarakat saat galungan cukup tinggi. Demikian juga saat nataru nanti. Maka, langkah-langkah antisipasi harus tetap dilakukan agar rumah sakit tetap siap menerima pasien COVID-19, jika kekhawatiran itu terjadi.

Baca juga:  Positif COVID-19 di Klungkung Bertambah Sembilan Orang, Ini Klasternya

“Sebagai antisipasi, kami di RSUD Klungkung juga sudah mendirikan Klinik COVID-19 untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus pasca libur hari Raya Galungan maupun pada saat Natal dan Tahun baru nanti,” tegasnya.

Kesuma menambahkan, klinik ini nantinya akan menangani pasien COVID-19 dengan gejala ringan, atau yang tidak membutuhkan rawat inap. Selain itu, juga pasien pasca opname yang masih mengalami keluhan terkait penyakit COVID-19. Sehingga, tidak semua langsung dibawa ke rumah sakit. Ini akan membuat penanganan pasien menjadi lebih efektif dan efisien. Bahkan, APD, bahan habis pakai, SDM maupun obat, tetap disiapkan dengan maksimal.

Baca juga:  Harga Cabai di Karangasem Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Khusus untuk pengalihan ruangan isolasi, akan dievaluasi pada awal tahun 2022. Saat ini hanya dilakukan pengurangan terhadap ruang rawat inap pasien COVID-19.

Demikian halnya dengan para nakes yang direkrut khusus untuk merawat pasien COVID-19 di RSUD Klungkung. Jika kasus tetap melandai, tidak menutup kemungkinan kontrak mereka tidak diperpanjang. Jadi, pihaknya masih menunggu perkembangan situasi lebih lanjut. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN