Ilustrasi. (BP/Antara)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Sistem surat elektronik (e-mail) Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) diretas pada Sabtu (14/11). Peretas mengirim puluhan ribu pesan peringatan tentang kemungkinan serangan siber, menurut agen dan spesialis keamanan FBI.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ada sejumlah surat elektronik palsu tampak berasal dari alamat e-mail resmi FBI yang berakhiran @ic.fbi.gov, kata FBI dalam sebuah pernyataan. “Meskipun perangkat keras yang terkena dampak insiden itu dimatikan dengan cepat setelah ditemukannya masalah, situasinya masih sedang berlangsung,” kata FBI.

Baca juga:  BRI Semakin Kuat, Selama 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun

Para peretas mengirim puluhan ribu e-mail berisi peringatan tentang kemungkinan serangan siber, kata organisasi pelacak ancaman siber, Spamhaus Project, di akun Twitter-nya. Salinan e-mail yang diunggah oleh Spamhaus di Twitter menunjukkan judul surat elektronik yang bertuliskan “Mendesak: Aktor ancaman dalam sistem” dan tampak diakhiri dengan sebuah persetujuan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

FBI adalah bagian dari Departemen Kehakiman AS. Bloomberg News melaporkan insiden itu pada Sabtu (13/11).

Baca juga:  Polantas akan Berikan "Reward" Ini untuk Pengguna Jalan yang Tertib Berlalulintas

Baik FBI maupun Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS mengetahui insiden tersebut, kata pernyataan FBI. (kmb/balipost)

BAGIKAN