Gubernur Koster mendampingi Menteri LHK RI, dan Menteri PUPR RI meninjau hutan mangrove Bali atau Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Kawasan Suwung Kauh, Denpasar, Sabtu (13/11). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster berkomitmen mendukung penuh penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Pulau Dewata. Bahkan, untuk mematangkan persiapan KTT G20, Gubernur Koster juga berkomitmen mendukung penataan kawasan Mangrove yang akan dijadikan Showcase oleh pemimpin dunia yang hadir. Pesan ini disampaikannya secara langsung dihadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya saat melaksanakan Rapat Persiapan Showcase Mangrove sekaligus meninjau lokasi mangrove untuk G20 di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Sabtu (13/11).

Pada rapat tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo, bahwa untuk 1.000 hektar lebih hutan mangrove di Benoa akan ditata dengan baik. Terutama pada tempat penyemaian mangrove yang jadi konsen Presiden Jokowi.

Bahkan, pihaknya sudah membentuk tim yang akan bergerak guna menyusun penataan kawasan mangrove beserta pendukungnya. “Khusus untuk penataan mangrove ini, Kita sudah menugaskan tim yang selalu melaporkan perkembangan kepada Ibu Dirjen (Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, red) untuk diselesaikan secepatnya,” ungkap Gubernur Koster.

Baca juga:  Siswi SMP Tewas, Prarekonstruksi Tunggu Hasil Otopsi Resmi

Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan bahwa dirinya sudah mengeluarkan kebijakan untuk perlindungan tanaman endemik termasuk mangrove sebagai bagian dari pembangunan Bali agar harmoni terhadap lingkungannya yang sejalan dengan amanat Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada dan Penghijauan. Selain mendukung penuh penataan hutan mangrove, Gubernur jebolan ITB Bandung ini juga menyebutkan akan menjadikan program energi bersih yang sedang digeber Pemprov Bali sebagai showcase sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Baca juga:  Hujan Lebat 3 Jam, Karangasem Dikepung Banjir

Pada kesempatan tersebut, Menteri LHK RI, Siti Nurbaya menyebut agenda rapat serta peninjauan ini dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan dan suatu dukungan pada showcase mangrove yang akan menjadi agenda utama KTT G20, selain persidangan dan side event lainnya. “Akan ada atraksi khusus dari negara presidensi, dan mangrove salah satu yang penting. Disamping memang ada misi penting bahwa mangrove akan jadi konsen 39 pemimpin negara-negara yang hadir. Mangrove ini juga menjadi simbol dari perbaikan dan pemulihan lingkungan,” jelas Menteri LHK.

Sementara itu, Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono mengatakan dalam KTT G20 Indonesia sebagai presidensinya akan mengambil tema besar, yaitu recover together, recover stronger. Hal tersebut berdasarkan pada perubahan iklim yang menjadi kerangka dalam tema tersebut. Bukan pada KTT G20 saja, Menteri Basuki mengatakan bahwa kedepan Indonesia ingin mengangkat potensi mangrove dan akan terus konsen dipengembangannya. “Ayo tunjukan kepada pemimpin dunia di G20 bahwa Indonesia tidak main-main dalam mengembangkan mangrove,” tegas Menteri PUPR RI.

Baca juga:  BPD Bali Kurangi Deposito Berbunga Tinggi

Ia mengatakan pengembangan mangrove adalah bentuk komitmen Indonesia untuk mengambil peran besar dalam isu-isu perubahan iklim. Oleh karena itu, lanjut Menteri Basuki, melalui G20, Indonesia ingin perlihatkan pada dunia bahwa Indonesia bisa memimpin misi penyelamatan bumi melalui pengembangan dan penyelamatan mangrove.

Jadi dalam satu snapshot, akan jadi headline di media-media dunia bahwa Indonesia ada dalam misi tersebut, bersama 39 kepala negara yang hadir.

Usai menggelar rapat yang melibatkan jajaran Kementerian Sekretaris Negara serta Kementerian Luar Negeri RI, Menteri LHK, Menteri PUPR, serta Gubernur Bali langsung meninjau hutan mangrove Bali atau Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Kawasan Suwung Kauh, Denpasar. (Winatha/balipost)

BAGIKAN