DENPASAR, BALIPOST.com – Kontingan Bali akhirnya mendududki peringkat 10, di ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Tim atlet disabilitas Bali membawa pulang 11 emas, 14 perak, dan 9 perunggu. Emas terakhir dipersembahkan Dewa Gede Ari Wahyudi, di nomor lari 200 meter tuna rungu, kemudian I Wayan Mudrayana, di nomor lari 200 meter tuna netra, Ni Nengah Widiasih, di angkat berat kelas 88 kg.
Hebatnya lagi, Widiasih memecahkan rekornas atas namanya sendiri pada Peparnas di Jabar 2016 angkatannya 93 kg. Akan tetapi, Widiasih tiga kali mengangkat barbel di Peparnas Papua 2021, angkatan pertama 95 kg, angkatan kedua 98 kg, dan angkatan ketiga 100 kg.
Dengan demikian, Bali menurunkan lifterr dengan nama sama yakni Ni Nengah Widiasih (kelas 88 kg) dan Ni Nengah Widiasih (kelas 45 kg), keduanya memecahkan rekornas, pada Peparnas Papua.
Ketua Pengprov National Paralympic Indonesia (NPCI) Bali Komang Darma Wijaya, di Denpasar, Senin (15/11), menerangkan, pihaknya bersyukur atas raihan yang dipersembahkan atlet difabel Pulau Dewata. “Kami hanya kurang puas, karena target 12 emas meleset, dan anak- anak mampu mengoleksi 11 emas,” sebut Komang Darma.
Humas NPCI Bali Gusti Nyoman Setiawan juga berbangga, sebab kontingen Bali berkekuatan 38 atlet bisa membawa pulang 11 emas. Padahal, sebelumanya Peparnas XV Jabar 2016, Bali meraih 8 emas, 17 perak, dan 13 perunggu dengan jumlah atlet yang lebih banyak. “Ke depan, kami minta para atlet tetap getol berlatih, meskipun tidak ada event. Tujuannya, untuk persiapan sedini mungkin menyongsong Peparnas XVII Sumut-Aceh 2025,” ujar Gusti Setiawan. (Daniel Fajry/Balipost)